SERANG – Unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Terdepan Mahasiswa Peduli (Pandemi) pada Kamis (11/6/2020) berbuntut panjang. Pemicunya adalah oknum LSM yang mengaku utusan Dinsos Kota Serang di hadapan mahasiswa saat beraudiensi.
Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) Kota Serang, lewat Muhamad Halabi mengecam tindakan ‘semena-mena’ oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Ruli yang dinilai tak pantas dan menginjak-injak harga diri juga citra mahasiswa.
“Saya atas nama organisasi dan aliansi dicederai. Saya baca di media, pihak Dinsosnya sendiri juga bilang kurang ajar,” kata Halabi dalam rilis yang diterima, Selasa (16/2/2020).
Sebelumnya Halabi mengaku telah menerima permintaan maaf dari Ruli lewat salah satu portal media online. Sayang, mahasiswa kecewa lantaran itikad Ruli dianggap tidak tulus dan merendahkan.
“Kami dapat (berita) bukan dari orangnya langsung tapi orang lain, dari isi beritanya juga biasa saja seperti tak ada penyesalan. Maaf saja tak cukup, dia harus jera,” kecamnya.
Halabi meminta agar Dinsos Kota Serang serius mempolisikan oknum LSM itu. Sebab jika dibiarkan mereka khawatir ini bisa kembali terjadi.
“Seharusnya Dinsos marah atas nama instansi dan pribadi kepala dinasnya. Karena yang menjadi tugas dan wewenang Dinsos disalahgunakan pihak luar yang tak mereka kenal,” tulisnya lagi.
Mahasiswa akan ikut mengawal ketat proses dipolisikannya Ruli, mereka berharap apa yang menjadi upaya Dinsos untuk membawa prahara ini ke proses hukum tidak hanya isapan jempol belaka.
“Kami mendesak agar oknum LSM itu dipolisikan, kami akan kawal tuntas,” tegasnya.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika