SERANG – Menghindari rapid test massal, ratusan warga Kampung Masigit, Kelurahan Masjid Priyai, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yang di dominasi para perempuan dan anak-anak, berbondong-bondong kabur dari rumah pada, Senin (15/6/2020) pukul 02:30 WIB.
Hal ini berdasarkan penuturan dari salah satu warga setempat yang meminta disamarkan namanya menjadi Andi.
Menurut Andi, ratusan warga itu merasa panik setelah diisukan akan ada rapid test massal di Kampung mereka. Mereka mengaku khawatir akan hal itu karena tidak mau dibawa ke Rumah Sakit.
“Memang ada informasi bahwa disini akan ada rapid test pada Senin pagi. Tapi ternyata jam 2 sampai jam 3 subuh itu warga pada kabur. Ada yang ke rumah saudaranya di Ciceri, pokoknya pergi dari rumahnya,” ujar Andi.
Bahkan menurut informasi yang ia tahu, ada seorang oknum ketua RT yang meminta agar para perempuan dan anak untuk segera mengungsi ke tempat lain.
“Isu-isu dari warga, itu memang ada dari pak RT yang bilang perempuan dan anak-anak diungsikan dari sini. Karena mau ada rapid test. Nanti kalau ada yang terindikasi, semuanya nanti dibawa ke Rumah Sakit,” terangnya.
Ia menjelaskan kondisi saat masyarakat mulai berbondong-bondong meninggalkan kampungnya tersebut. Menurutnya, masyarakat yang kalang kabut memanggil banyak tukang ojek dan alat transportasi lainnya, guna mengantarkan mereka mengungsi ke rumah saudara.
Ia juga menerangkan tidak hanya perempuan dan anak-anak saja yang terpaksa bangun subuh untuk melarikan diri, mereka yang sedang sakit pun dipaksa agar segera mengungsi dari kampung itu.
“Sekarang ini tersisa para pemuda dan bapak-bapak saja untuk berjaga. Kalau yang anak-anak, perempuan dan yang sakit sudah diungsikan. Ada lebih dari seratus yang mengungsi, sekitar 70 persen warga di Kampung Masigit sudah mengungsi,” jelasnya.
Ia juga menyesalkan tidak ada pihak pemerintahan yang dapat menenangkan warga Kampung Masigit yang sedang kalang kabut tersebut. Ia menambahkan, saat itu tidak ada sama sekali dari pihak pemerintah maupun Tim Gugus Tugas, yang hadir untuk menenangkan warga.
“Itu yang saya kecewakan. Seharusnya ada dari pemerintah yang hadir dan menenangkan. Jelaskan kepada masyarakat bahwa rapid test ini tidak akan menyengsarakan mereka. Ini demi kebaikan bersama. Saya sudah mencoba menenangkan, tapi kan masyarakat tidak peduli,” tukasnya.
Penulis : Nahrul
Editor : Aldo Marantika