SERANG – Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten sudah memutuskan akan menggelar Wishuda Online, hal itu dilakukan guna menghindari penyebaran covid-19 dilingkungan Kampus.
Wakil Rektor I Prof. Ilzamudin Ma’mur mengatakan, berdasarkan hasil rapat wisuda akan digelar agustus mendatang dengan menerapkan sistem online.
“Karena situasi sekarang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara offline atau mahasiswa untuk hadir di kampus, maka wisuda akan kita laksanakan online,” ucapnya saat ditemui di ruangannya, Kampus UIN SMH Banten, Kota Serang, Selasa (16/6/2020).
Menurutnya, Terkait teknis pelaksanaan masih dibahas dengan pihak terkait, namun diakuinya, jika sudah ada SOP (Standar Operasional Prosedur) akan segera diumumkan melalui website resmi UIN Banten.
“Kita sedang buat skenarionya, kemungkinan nanti wisudawan di rumah masing-masing, tetapi harus dipastikan ada jaringannya atau ke tempat terdekat yang ada jaringannya. Entah nanti pakai android, laptop atau komputer. Karena ini pertama tentu nanti akan kita sosialisasikan,” tuturnya.
Meski demikian, lanjutnya, saat ini lembaga sedang membuat skenario untuk pihak kampus yang akan mewisudakan ratusan mahasiswa.
“Apakah nanti yang hadir semuanya seperti biasanya, atau hanya guru-guru besar saja. Itu sedang kita bahas,” katanya.
Dalam pelaksanaan wisuda, Ujar dia, wishudawan tetap akan memakai baju wisuda, karena pihak kampus akan memfasilitasi seperti perlengkapan wishuda Normal.
“Untuk pengambilannya juga masih kita buat skenario, bisa saja nanti pengambilan atribut wisuda dikirim lewat paket, atau kalaupun diambil langsung dibagi waktu atau shift agar tidak terjadi kerumunan, dan ketika masuk kampus ada pengecekan suhu dan penyemprotan disinfektan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, terkait berjumlah peserta Wishuda mencapai 500 mahasiswa yang terdiri dari S1 dan S2. Namun, menurutnya, ada beberapa calon wisuda yang merasa keberatan dengan kebijakan tersebut.
“Yang tidak nerima pasti ada saja, tetapi kita juga harus realistis. Kita utamakan kesehatan, karena kalau dipaksakan banyak madharatnya. Kan bukan hanya wisuda saja, haji juga ditunda,” tutupnya.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika