LSERANG – Warga Rusunawa yang berada di Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang menolak adanya rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, untuk menjadikan Rusunawa tersebut sebagai tempat perawatan isolasi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.
Alasan Pemkot Serang menjadikan Rusunawa Margaluyu sebagai tempat isolasi, karena lokasinya yang jauh dengan pemukiman penduduk dan dirasa menjadi tempat memadai karena memiliki 70 kamar dan tower 1 yang belum ditempati penduduk.
Kuryadi, salah satu warga yang tinggal di Rusunawa mengatakan, dirinya bersama warga lainnya yang menempati tower 2 Rusunawa Margaluyu menolak jika tower 1 Rusunawa tersebut dijadikan tempat perawatan atau tempat isolasi pasien positif covid-19 dengan status OTG.
“Di areal tower satu ini justru banyak bermain anak-anak dan itu rentan terhadap penularan covid-19. Jadi saya dan warga lainnya sangat menolak sekali,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/6/2020).
Menurut Kuryadi, di tower 2 Rusunawa Margaluyu sendiri beberapa kamarnya sudah ditempati puluhan warga. Ada sekitar 20 kepala keluarga yang berasal dari kampung Rujak Beling, Kelurahan Margaluyu dan sekitarnya.
“Mereka adalah penduduk yang kerap kebanjiran dan memilih tinggal di tower 2 yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dengan tower satu,” katanya.
Ia dan warga yang tinggal di Rusunawa Margaluyu tetap akan menolak rencana Pemkot Serang, meskipun pemerintah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Warga juga menurutnya menyayangkan lantaran tidak adanya sosialisasi atas rencana tower 1 rusunawa untuk pasien OTG positif Covid-19.
“Kami berharap besar agar Pemkot Serang membatalkan niatan tersebut, karena meski dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, namun warga yang tinggal di rusunawa awam dengan protokol kesehatan dan banyak anak-anak juga yang bermain di sekitaran rusunawa.
“Kami juga akan meninggalkan rusunawa tersebut dan kembali ke kampung kami jika Pemkot Serang tetap keukeuh menjadikan Rusunawa Margaluyu jadi tempat isolasi,” tukasnya. (Nm/red)