SERANG – Ditengah kepanikan terhadap wabah Corona, kali ini masyarakat Banten dibuat terkejut dengan meningkatnya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mencapai ribuan kasus. Pasalnya, Sejak Bulan Januari hingga Mei 2020 tercatat sebanyak 1.977 warga Banten menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, kasus penderita terbanyak terjadi di Kabupaten Pandegalng mencapai 456 kasus. Namun, presentase penderita DBD di Banten mengalami penurunan sejak Januari hingga Mei 2020.
“Angka DBD di Banten, Januari 556, Februari 461, Maret 377, April 323, Mei 260, total 1977. Kabupaten Pandeglang : 456, Kota Tangsel : 317 Kabupaten Tangerang 227,” ucap Ati kepada awak media saat dikonfirmasi melalui telephon seluller, Jumat (26/6/2020).
Menurut Ati, Dinkes Pempov dan Kabupaten Kota lain terus melakukan Fogging guna meminimalisir lonjakan penderita DBD, terlebih, diakuinya, Dinkes akan menekankan pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui 3 M plus.
“Melakukan PSN bersama warga (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M plus, melakukan promosi kesehatan melalui sosialisasi dan KIE, himbauan kepada masyarakat terhadap pencegahan DBD di era pandemi Covid-19,” kata Ati.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Kota Serang Mohammad Affan mengatakan, kasus DBD di Kota serang sejak awal tahun 2020 mencapai 226 dengan angka kematian 3 orang.
Terlebih, Kata Affan, kasus DBD paling rawan di wilayah perkotaan, karena penduduknya padat.
“Alesana karena kepadatan penduduk, masyarkat yang belum sadar dengan memberantas sarang nyamuk,” ujar Affan.
Affan berharap masyarkat bisa menjaga kebersihan agar tidak terdapat sarang nyamuk di rumahnya, sehingga kesadaran masyarakat diperlukan dalam menghentikan lonjakan kasus DBD.
“Anak nyamuk, belang beda dengan nyamuk yang biasa menggigit pada siang hari, kita terus melakukan pengentasan untuk mengurangi itu,” Tandasnya.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika