SERANG – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Encop Sophia mengatakan, masalah ketidakpastian data, baik data Bantuan Sosial (Covid-19), kependudukan, kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan yang dimiliki Kabupaten atau Kota di Wilayah Banten menjadi persoalan serius yang harus diselesaikan. Sebab, data tersebut masih semraut dan masih terbilang lemah ditengah bencana pandemi Corona.
“Masalah data, memang dari Kota atau Kabupaten yang ada di wilayah Banten ini masih lemah. Apapun itu, sehingga kalau kita tanya Provinsi dalam masalah angka apapun, datanya itu selalu berubah ubah, padahal, masalah data ini sangat penting,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui telephon seluller, Kamis (2/7/2020).
Menurut Politisi Gerindra itu, sinergitas serta koorindias harus ditingkatkan agar tidak terjadi kekeliruan data, harsunya, kata dia, mulai dari tingkat kelurahan hingga Kota atau Kabupaten dapat berperan aktif dalam mengupdate perkembangan data.
“Dalam persoalan masalah data ini masih ada saja Dinas yang tidak mau menjadi pusat data, padahal ini sangat penting, dan ini pemerintah daerah harus memikirkan secara serius.” Katanya.
Dikatakan Encop, jika ada Dinas yang fokus mengakomodir kevalidan data harus diapresiasi. Misalnya, data Gender selalu berpatokan pada hasil kerja BPS, sehingga terkesan masih ketergantungan.
“Kita sendiri punya potensi, seharusnya bisa punya data – data yang akurat, kedepanya kita pasti bisa dan mampu untuk lakukan pendataan serta verifikasi data,”ujarnya.
Encop berharap, dalam masalah pendataan dapat menjadi tekanan penting sehingga dapat di perhatikan oleh setiap pemerintah kabupaten/kota yang ada di wilayah banten.
“Mudah mudahan pendataan dapat di perhatikan lebih serius oleh pemda Kabupaten atau Kota, karna ketidak akuratan masalah data ini dapat menimbulkan polemik ditengah masyarakat,” tandasnya.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika