SERANG – Pembelajaran dengan sistem Dalam Jaringan (Daring) ditengah Pandemi Corona Virus Desiase 2019 (COVID-19) akan terus dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Negri (PTN) di Banten sampai dengan semester depan.
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Fatah Sulaiman mengatakan, kebijakan kuliah Daring sesuai dengan intruksi Mentri Pendidikan yang telah membuat kesepakatan dengan 4 mentri.
“Sesuai dengan intruksi mentri dikbid kita semester depan masih wajib daring,” ucapnya saat dikonfirmasi lewat seluller, Kamis (2/7/2020)
Senada dengan Fatah, Rektor Universitas Islam Negri (UIN) Banten Fauzul Iman juga mengungkapkan hal yang sama, pihaknya mengikuti arahan beberapa mentri termasuk Mentri Agama dan Mentri Pendidikan.
“Itu tergantung situasi New Normal, tanya aja sama Lembaga jaminan mutu ada teknisnya, sama lah dengan pemeritah dan Kampus lain,” kata Fauzul saat dikofirmasi,
Selain itu, sambunya, jika harus belajar secara offline atau tatap muka ditengah Pandemi Corona yang sesuai dengan protokol kesehatan di khawatirkan ruangan UIN tidak bisa menampung para mahasiswanya.
“Kalau belum siap offline kan khawatir juga, mungkin juga bertahap, Kalau pakai jarak tidak menampung kapasitas lebih efesisensi daring,” ujarnya.
Meski begitu, ujar dia, segala aktifitas mahasiwa di UIN baik Ujian Akhir Semester, Sidang Sekripsi dan lainnya masih menggunakan sistem dalam jaringan. Bahkan kata Fauzul pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kegiatannya langsung dengan masyakat dipresdiksi dengan sistem daring.
“Ujian uas juga lewat daring bisa di kirim di email tidak memberatkan mahaiswa, KKN direncanakan daring kalau belum normal, sekarang itu kan di proses juga,” ungkapnya.
Saat ini, kata Fauzul, pihaknya sedang membahas pelaksanaan wisuda apakah dilaksanakan daring atau tidak, namun kata Fauzul sepertinya UIN menitu kampus-kampus lain yang telah melaksanakan prosesi wisuda.
“Jakarta udah online, di kudus juga online, yang datang perwakilan dari masing fakultas hanya perwakilan dosen juga tidak semua hadir, yang mukin hadir para senat, Itu kan sudah berlangsung juga di kampus lain,” tukasnya
Terkait desakan keringanan UKT, Fauzul mengakui bahwa sudah memberikan keringana kepada mahasiswa dengan mengurangi pembayaran sebesar 15 persen.
“Saya kira kita paham semuanya serba memgalami maslaah, Setelah dijelaskan seperti itu mahaiswa menerima, pengurangan UKT sesuai dengan konsep awal tidak hanya di UIN Serang di tempat lamin juga ada pengurnagan di sepakati 15 persen,” imbuhnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, untuk mengurangi beban mahasiswa kampus juga meberikan dana sebesar Rp 100,000 untuk mahasiswa selama daring.
“Untuk 100 rb berjalan tinggal syarat-syarat 515 kemenag itu kan syaratnya tidak boleh dilanggar, ke lurah ke RT apakah kondisi orang tua pailit atau tidak harus melengkapi persyaratan,” tutupnya.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika