CILEGON – Beredar postingan di media sosial selembar kertas berisi bagi siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 6 Kota Cilegon diminta untuk membeli buku “Pesanan Buku Penunjang Koperasi Karya Sejahtera SMPN 6 Kota Cilegon” sebanyak 17 mata pelajaran dengan jumlah nominal 1,620.000 bagi siswa kelas 8 oleh dikeluhkan oleh salah seorang wali murid berinisial S.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Masubaitillah mengaku, bahwa pihaknya memang menyediakan buku penunjang sebanyak 17 mata pelajaran untuk siswa kelas 8 dalam selembar kertas, akan tetapi itu tidak mewajibkan untuk membeli.
“Sebetulnya apa yang diunggah dalam postingannya itu hanya selembar kertas tidak keseluruhan, dalam artian yang diposting pada unggahannya itu hanya daftar harga saja dan tidak melampirkan di kertas yang pertama, itu ada dua lembar kertas surat yang pertama surat pemberitahuan bahwa setiap sisiwa didik yang akan melakukan daftar ulang di persilakan untuk memilih buku dan seragam sesuai dengan kemampuan siswa dan wali murid dan tidak ada paksaan,” jelasnya saat ditemui di SMPN 6 Kota Cilegon Selasa (07/07/2020).
Masubaitillah yang juga sebagai Ketua Koperasi Karya Sejahtera SMPN 6 Kota Cilegon menyatakan, terkait malah ini tadi pagi wali murib yang anaknya sekolah disini mendatangi ke sekolah dan mengaku khilaf dan masalah ini sudah selesai karena yang bersangkutan sudah meminta maaf.
“Alhamdulillah yang bersangkutan (walimurid berinisial S) tadi datang dan meminta maaf, dan kami juga sudah memaafkannya,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan Ade Solehudin juga membenarkan kalau yang bersangkutan sudah bertabayun dan mengklarifikasi kenapa dia memposting lampiran harga saja.
“Itu kebetulan juga yang bersangkutan merupakan alumni siswa SMPN 6 angkatan tahun 1998, dan sudah mengakui kalau dirinya khilaf, apalagi yang bersangkutan saat ini sudah tidak bekerja (nganggur) dan ketika disodorkan surat pemberitahuan dari sekolah dari istrinya dia tidak membacanya tapi langsung memposting di akun facebook grup alumni SMPN 6 Negeri. Semoga dengan kejadian ini kedepannya hal ini tidak terjadi lagi, dan apabila ada yang kurang di sekolah kita terbuka bagi masyarakat sekitar lingkungan SMPN 6 Kota Cilegon,” katanya. (Red)