updatenews.co.id – Viral di media sosial kuitansi tambal ban seharga Rp600 ribu di Dian Tubles Jalan dr Soetomo, Banyuwangi, karena menggunakan metoda tambal ban press silicone.
Pemilik bengkel, Acey Sucahyono, berkilah mahalnya harga karena menggunakan bahan impor dan keahlian khusus.
Proses press silicon pun diklaim dapat tahan hingga ban gundul rupanya cukup rumit. Proses press silicon yang dilakukannya sangat beda dengan penambalan ban baik tubeless maupun press lain.
Ia mencontohkan jika ada kebocoran ban karena paku besar tidak bisa di-tubeless, maka wajib di-press silicon.
Awalnya, ban yang dalam keadaan rusak harus diberi soda api. Setelah itu di-blower agar kering. Bekas kerusakan kemudian digerinda untuk membuat luka ban agar mudah merekat jika ditempel lem dan di-press dengan suhu panas.
Setelah itu diberikan cairan silicon rubber impor hingga mengkristal. Kemudian ditempel dengan lem Maruni. Lalu di luar diberikan stempel ban yang rusak. Baru kemudian di-press dengan suhu tinggi dengan waktu selama 2 jam.
Proses press dengan suhu tinggi ini pun harus dicermati dengan ketat. Karena press dengan menggunakan mesin listrik, maka tidak boleh ada pengurangan daya atau mati listrik, karena jika terjadi akan merusak ban yang diperbaiki sehingga menjadi melembung.
“Kalau melembung bisa merusak jaringan ban. Dan tidak bisa diperbaiki. Harus diganti baru. Makanya itu mahal jadinya,” kata Acey.
Baru setelah tuntas pengepresan dengan suhu tinggi, ban yang diperbaiki harus di-blower agar dingin. Itu pun butuh pengawasan ekstra.
“Jadi tidak bisa kesusu. Kalau saya ya pagi dikirim sore bisa diambil. Kalau ndadak ndak bisa,” tambahnya.
Acey mengaku mematok harga Rp 180 ribu hingga Rp 250 ribu. Harga tersebut tergantung dengan kerusakan, jenis dan ukuran ban.
Sumber: suara.com