CILEGON – Agus Kusnandar Agustus (45) warga Link. Kampung Baru RT. 07, RW 03 Kelurahan Tegal ratu, Ciwandan kota Cilegon mengaku sangat bersyukur menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2014 silam. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini.
Saat ditemui di Rumah Sakit Kurnia Cilegon, Agus menceritakan pengalaman anaknya yang baru saja menjalani operasi usus buntu. Sebelum melakukan operasi, Putra keduanya yang bernama Rizki Khairul Umam yang duduk di bangku kelas 3 SMK itu sering mengeluhkan sakit perut dan lambung.
Parahnya pada Selasa, (07/07/2020) usai pulang sekolah putranya kembali mengeluh rasa sakit pada perutnya dan langsung membawa putranya ke puskesman. Namun sakit yang diderita putranya itu tak kunjung reda hingga Agus membawa putranya itu ke Rumah Sakit Kurnia Cilegon.
Di rumah sakit, setelah menjalani pemeriksaan putranya itu di diagnosa menderita penyakit usus buntu dan harus segera menjalani operasi besar. Meskipun baru pertama kali menggunakan kartu JKN-KIS namun Agus mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit, serta dengan kartu JKN-KIS ia tidak perlu mengeluarkan biaya pengobatan sepeserpun.
“Saya baru pertama kali menggunakan kartu KIS tapi yang saya rasakan pelayanannya sangat memuaskan dan saya tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk operasi usus buntu anak saya,” tutur Agus saat ditemui di Rumah Sakit Kurnia Cilegon Jumat, (10/07/2020).
Atas pengalamannya itu, Agus mengaku sangat bersyukur mendapatkan kartu JKN-KIS dari perusahaan tempat ia bekerja itu. Agus menuturkan, dirinya juga tidak menapik bahwa sering mendengar keluhan dari kerabat yang mendapatkan pelayanan kesehatan tidak memuaskan saat menggunaka kartun JKN-KIS.
Oleh karena itu ia meminta kepada pihak BPJS Kesehatan untuk terus melakukan pengawasan serta perbaikan pada pemberi layanan kesehatan. Selain itu ia juga meminta agar pihak BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Karena menurutnya, masih banyak yang belum mengetahui lebih detail tentang program BPJS Kesehatan tersebut.
“Saya himbau supaya BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi, serta terus melakukan pengawasan dan peningkatan pelayanan,” tuturnya.
Saat ditanya bagaimana jika BPJS Kesehatan dihapuskan, Agus mengaku sangat keberatan. Karena ia mengaku sangat terbantu sekali dengan adanya BPJS Kesehatan.
“Saya lebih baik bayar terus mas tapi tetap di kasih sehat. Sangat keberatan kalo BPJS dihapuskan, karena BPJS kesehatan ini sangat-sangat membantu kami,” tandas Agus. (Adv)