SERANG, Updatenews.co.id – Sekertaris Daerah Pemerintah Provinsi Banten Al Muktabar mengaku saat ini membutuh dana senilai Rp2 Triliun untuk menyehatkan bank banten, karena hingga kini Pemprov banten hanya mampu menyuntikan dana senilai Rp 1,5 Triliun.
Oleh karena itu, pihaknya meminta investor agar berperan aktif dalam membantu menyehatkan dan menyelematkan Bank Banten.
“Idealnya (modal) itu sekitar Rp 2 Triliun lebih, kami membutuhkan Fresh Money supaya sehat,kalau perkembanganya ada investor strategis yang akan menyuntikan dananya, kenapa tidak?, kan untuk menyehatkan dan menyelamatkan bank banten,” ucapnya saat ditemui di gedung DPRD Banten usai melakukan Rapat Paripurna, Selasa (14/7/2020).
Menurut dia, Pemprov sebagai pemegang saham mayoritas di Bank Banten akan membuka ruang kepada pemegang saham minoritas dalam rangka penyertaan modal. Untuk itu, pihaknya sedang mengupayakan melalui tahapan yang tengah di godog bersama DPRD Banten.
“kita upayakan secepat mungkin. Tentu kita tidak bisa mengabaikan peraturan perundang-undangan, Kalau perkembangan ruang yang diberikan kepada pemegang saham minoritas itu 49 persen,” ungakpnya.
Selain itu, Sambung dia, Kepastian biaya penyertaan modal masih dinamis karena akan selalu mengikuti perkembangan hingga Perda penyertaan modal selesai.
Untuk saat ini, Ditegaskan Muhktabar, pemprov Banten akan menyertakan modal senilai 1,5 Triliun sesuai kemampuan pemprov, Alasanya, kata dia, Dana Rp 400 Miliar yang mengendap di Bank Banten sudah diberikan lantaran sudah ada Surat perintah pencairan dana (SP2D) kepada bendahara umum.
“Perlu kita sampaikan 1,9 Triliun itu merupakan totalitas dana Kasda yang ada di bank banten, kurang lebih sekitar Rp 400 Miliar itu merupakan dana yang sudah di SP2D (surat perintah pencairan dana) kan oleh bendahara daerah kepada bendahara OPD tapi uangnya masih tertahan di bank banten,” tandasnya. (Jen/red)