PANDEGLANG – Ribuan Warga Kabupaten Pandeglang yang terhimpun dalam Menes Anti Komunis menggelar deklarasi pernyataan sikap penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), di Alun – Alun Menes, Rabu (15/07/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun updatenews dilapangan, gelombang penolakan RUU HIP di Kabupaten Pandeglang ini bukan kali pertama. Sebelumnya, deklarasi penolakan RUU HIP juga pernah dilakukan oleh Forum Umat Islam Banten (FUIB) di Pondok Pesantren Salafiyah yang berlokasi di Kampung Karya Mukti, Desa Sindang Laya, Kecamatan Pagelaran, pada Jum’at tanggal 19 Juni 2020 Lalu.
Deklarasi kali ini mengusung tema “Selamatkan Bangsa dari Bahaya Laten Komunis”. Turut hadir dalam acara ini para Ulama, Tokoh Jawar dan tokoh Organisasi Masyarakat di Kabupaten Pandeglang.
Habib Agil Al-Habsy, dalam orasinya mengatakan bahwa, kehadiran dirinya bersama ribuan warga Pandeglang di Alun – Alun Menes ini bukan untuk meminta suatu keadilan, melainkan untuk menolak RUU HIP.
Menurutnya, jika Pemerintah diam dan membiarkan kebangkitan komunis maka jangan salahkan ulama, santri dan masyarakat yang akan membasmi sampai ke akar – akarnya.
“Kita hadir di tengah-tengah ini tidak lain dan tidak bukan untuk minta suatu keadilan, yaitu menolak RUU HIP dan mengganyang Partai Komunis. Jika pemerintah diam dan membiarkan kebangkitan Komunis maka jangan salahkan para ulama, santri dan masyarakat akan menghancurkan ke Akarnya,”kata Habib Agil.
Sementara itu, Perwakilan dari Pemuda Pandeglang Ustad Abdul Rouf menilai jika RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) disahkan maka akan meluluh lantakkan Bangsa dan negara Indonesia.
“Dengan disahkan RUU HIP maka secara tidak langsung Pancasila akan di dikriminalisasi karena akan munculnya Trisila dan Ekasila. Tidak hanya dikriminalisasi. Namun, akan adanya ruang bagi Komunis yang sudah lama tenggelam akan lahir kembali sebagai Komunis Gaya baru,”ungkapnya.
Dikatakan Rouf, Jika pada tanggal 16 Juli 2020 dan Tanggal 20 Juli 2020, DPR RI mengesahkan RUU HIP maka pihaknya akan mengajak seluruh Pemuda Pandeglang untuk berangkat menuju Jakarta untuk mengawal serta memperjuangkan Pancasila.
Berikut kutipan Deklarasi Penolakan dan Pencabutan Rancangan Undang – undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) :
A. Kami Menes Anti Komunis bersama para Ulama, kiyai, ustadz, para santri, serta tokoh Masyarakat, para Pimpinan Ormas, Sekaligus Para Jawara. Setelah kami membaca, menimbang, menyimak kagaduhan nasional akibat diterbitkannya RUU HIP yang tidak mencantumkan tap MPRS/XXV/1966, tentang pembubaran PKI,serta pelarangan Paham Komunisme, Marxisme, Leninimisme yang sudah di larang Di NKRI, serta ingin merubah nilai- nilai Luhur Pancasila yang berketuhanan menjadi Pancasila yang berkebudayaan dalam Arti Pancasila dimaknai Dengan Ekasila dan Trisila.
B. Maka dengan sebab Polemik RUU ini yang sudah di tolak oleh MUI, Muhammadiyah, NU, serta semua Elemen Masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Kami Menes Anti Komunis, bersama para kiyai dan Jawara,secara tegas dan keras, menyatakan sikap :
1) Menolak RUU HIP. Takbir!!
2) Mendesak Pemerintah dalam hal ini presiden,serat mendesak DPR RI untuk segera membatalkan RUU HIP. Takbir!!
3) Kami akan selalu setia menjaga Pancasila dari rongrongan para penghinat Bangsa. Takbir!!
4) Kami Bangga Menjadi Musuh PKI. Takbir!!
5) Dan kami akan selalu setia dan Istiqomah di bawah komando Alhabib Muhammad Rizieq Syihab DPMSS.
C. Apabila pemerintah dan DPR RI Ngotot tidak segera membatalkan RUU HIP, serta ingin coba-coba menghidupkan serta memberi ruang paham Komunisme, Marxisme, Leninimisme, serta bangkitnya PKI di NKRI ini. Maka kami akan ajak umat untuk turun kejalan menuntut, dan meminta kepada DPR RI dan MPR
Untuk segera :
1) Memakjulkan Jokowi
2) Bubarkan partai Pengusung Paham komunisme, Marxisme, Leninimisme.
3) Kami akan menuntut Pemerintah untuk mengembalikan rumusan Pancasila piagam Jakarta 22 Juni 1945, Yakni : “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”
D. Demikian pernyataan sikap tegas kami. Karena kami cinta Pancasila, siap menjaga keutuhan NKRI. Takbir!!
Penulis : Aldo Marantika