SERANG – Bakal Calon Bupati Kabupaten Serang Nasrul Ulum menjadi sorotan ditengah berbagai isue menerpanya, selain diklaim masih berstatus kader Partai Golkar, dirinya pun dinilai akan ditinggalkan Gerindra.
Menyikapi hal tersebut, Nasrul Ulum menepis sejumlah tudingan yang selama ini menyebut dirinya masih kader aktif Golkar, ia menyatakan saat ini sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai Golkar
Tak hanya kali ini, Lanjut Nasrul, sejak dirinya menjadi Pimpinan Kecamatan (PK) Golkar Bojonegara permintaan pencopotan untuk keluar Golkar sudah dilayangkan. Terakhir diberhentikan dari jabatan Wakil Ketua DPD II Golkar Kabupaten Serang dan Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupten Serang.
“Sebetulnya posisi saya di Golkar sudah jelas dari saya jadi ketua PK (Pimpinan Kecamatan) Golkar Bojonegara saya sudah menyatakan keluar dari Golkar, bahkan saya sebagi Wakil Ketua DPD II pun sudah dicopot, itu sudah jelas,” ucapnya saat ditemui di Sekertariat DPD Demokrat Banten, Kota Serang, Jum’at (17/7/2020). Kemarin.
Nasrul menyebut, Keluarnya rekomendasi dari DPP Partai Gerindra yang mengusung dirinya maju di Pilkada Kabupaten Serang secara ‘defakto’ sudah resmi menjadi bagian dari Partai Gerindra.
Dengan demikian, keberadaan di Golkar tidak perlu diungkit-ungkit lagi karena saat ini sudah tidak ada urusan dengan Golkar.
“Jadi, jangan sebut saya Golkar lagi, prinsipnya saya sudah keluar dari Golkar,” tegasnya.
Nasrul juga mengakui saat ini sudah melayangkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian dirinya dari Partai berlambang beringin itu. Namun, masih dalam proses partai.
“Itu dalam proses, bukan mundur tapi saya berhenti, Sekarang saya sudah menyatakan berhenti dari Golkar,” ujarnya.
Sebelumnya, Wasekjen DPP Golkar Andika Hazrumy mengakui pencalonan Nasrul ulum yang diusung Gerindra sangat berlawanan dengan sikap politik Partai Golkar, untuk itu, Pihaknya mendorong Nasrul Ulum agar secepatnya menyatakan pengunduran diri dari Partai Golkar.
“Tidak ada kata dipecat, otomatis Nasrul ulum harus mengundurkan diri kalau mau maju diluar partai Golkar,” katanya.
Terkait sikap politik Nasrul Ulum, wakil Gubernur Banten itu mengakui partai Golkar tidak pernah mengintervensi sikap politik kader karena hal tersebut bagian dari demokratis partai.
“Kita nanti menunggu prosesnya, keinginan kang nasrul seperti apa kalau mau maju ya kita menerima, karena kan tidak bisa dihalangi, hak politik tidak bisa kita kebiri, tuturnya. Hak kang nasrul untuk maju diluar partai golkar. Tapi bukan dipecat ya kalau pun dipecat kang nasrul mempunyai kesalahan fatal,” ungkapnya. (Jen/red)