Updatenews.co.id – Tidak semua sepeda motor menggunakan radiator di Indonesia. Komponen ini biasanya digunakan pada sepeda motor bermesin besar untuk mendinginkan mesin.
Secara umum, motor dengan bermesin besar dapat menghasilkan panas yang berlebih dan diserap oleh cairan di dalam radiator atau yang biasa disebut radiator coolant. Tapi, terkadang pemilik motor tidak peduli dengan radiator, bahkan hingga bermasalah.
Padahal, ketika radiator bermasalah, efek negatif yang muncul bakal lebih menyengsarakan sang pemilik motor itu sendiri.
Berikut, beberapa informasi singkat seputar radiator termasuk cara merawatnya, yang disitat langsung dari laman resmi Wahana Honda yang dikutip oleh Liputan6.com, Senin 4 Mei 2020.
Ciri-ciri Radiator Motor Bermasalah
Ada beberapa ciri ketika radiator pada motor mengalami masalah dan akan rusak. Contohnya, air di dalam reservoir menjadi lebih cepat habis karena proses pendinginan di dalamnya tidak optimal dan mengakibatkan cairan mudah menguap.
Sistem pendinginan yang kurang optimal tersebut juga dapat disebabkan oleh tutup radiator yang tidak rapat sehingga membuat ada udara yang masuk.
Selain itu, ciri-ciri radiator motor aus adalah terjadinya kerusakan pada bearing pompa yang akan menimbulkan bunyi seperti gesekan. Ketika bunyi tersebut semakin keras, itu tandanya seal pada pompa radiator jebol.
Efek Negatif Radiator Rusak
Saat radiator motor mengalami kerusakan, maka secara otomatis tidak mampu menampung air secara optimal. Efeknya adalah dapat membuatnya cepat kering.
Ketika kering, banyak komponen mesin yang ikut terkena imbasnya, seperti piston menjadi macet dan dapat membuat motor sulit dihidupkan.
Tidak hanya itu saja, saat radiator rusak, seal water pump dapat mudah terbakar dan air akan cepat masuk ke dalam mesin. Dengan efek yang diberikan tersebut, tidak menutup kemungkinan motor akan mengalami kerusakan dan mau tidak mau harus turun mesin.
Cara Merawat Radiator Motor
Cara pertama yang dapat digunakan untuk merawat radiator motor agar selalu dalam kondisi bagus adalah dengan selalu memeriksa kondisi dan air di dalamnya secara berkala. Tambahkan apabila cairan di dalamnya kurang.
Kamu juga dapat menguras serta mengganti coolant-nya.
Periksa juga lempengan plat pada radiator atau radiator core-nya setiap waktu untuk dapat menghindarkan bagian tersebut dari kotoran-kotoran yang dapat menempel dan berisiko menjadi kerak. Ketika sudah menempel dan menjadi kerak, kamu dapat mencongkelnya secara perlahan agar tidak membuat kerusakan lain pada lempengan tersebut.
Sumber: Liputan6.com
(fr)