SERANG – Aktivis Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) Banten Juni Akbar Firman menegaskan bahwa pihaknya (Mahasiswa – red) akan tetap membersamai perjuangan rakyat Padarincang dalam melawan Proyek Geothermal PLTPB yang akan merusak dan menghancurkan bumi Padarincang.
“Kami dengar izin proyek PLTPB sudah diperpanjang, ini pertanda pemerintah membuka kembali keran investasi, maka kami sendiri yang akan mengehentikan perusahaan,” ucapnya saat dikonfirmasi lewat sambungan seluller, Jum’at (24/7/2020).
Dirinya menyebutkan, penolakan Geothermal sudah bertahun-tahun dilakukan warga. Sebab, jika perusahaan tersebut diteruskan akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat setempat.
Ia mencontohkan dampak buruk PLTPB seperti yang terjadi di Mataloko dan Rajabasa yang mengalami guncangan hebat akibat meledaknya Pipa gas panas bumi tersebut.
“Ketika pipa meledak kan ini sangat berbahaya dapat mengancam keselamatan rakyat,” katanya.
Sejauh ini, Pemerintah melirik energi baru dan terbarukan lantaran untuk menyuplai kebutuhan pusat melalui proyek kawasan strategis nasional (KSN). Ditambah, saat ini kondisi pendapatan daerah mengalamai terjun bebas, maka atas dalih pembangunan pemerintah daerah akan menggunakan berbagai cara termasuk melegalisasi pengrusakan lingkungan di Padarincang.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada Pemda untuk menghentikan investasi kotor di Padarincang, saatnya Pemda beralih ke investasi yang dapat mensejahterakan dan mendukung petani untuk mengembangkan potensi alam dilahan agraris.
“Harusnya kalau mau membuka investasi lihat dulu kondisi objektif dilingkungan sekitar, kalau lingkungan nya lahan pertanian dan lahan produktif yah buat investasi yang mendukung lahan pertanian sejahterakan para petani,” ujarnya.
“Kita ingatkan masyarakat menolak bukan tanpa alasan seharusnya pemerintah bersikap bijak lebih mementingkan rakyat nya bukan investor atau para pengusaha,” tandasnya.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika