SERANG – Guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang ini rela mendatangi rumah-rumah siswanya, disaat yang lain menerapkan pembelajaran secara daring. Lantaran masyarakat di Desa Bantarpanjang, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang ini terbilang dalam perekonomiannya sangat minim.
Hal itu pun menjadi pemicu bagi para siswa yang ada di SDN Bantarpanjang tidak mempunyai Handphone. Selain tidak mempunyai Handphone, daerah tersebut cukup sulit untuk menjangkau sinyal, karena desa yang terbilang cukup terperosok.
Eem Sulistiawati, salah satu guru honorer bersama enam guru lainnya harus mendatangi rumah-rumah siswa dalam seminggu tiga kali pertemuan. Namun menurut Eem, sistem belajar datangi siswa atau home visit ini dinilai tidak efektif, karena waktu hanya dibatasi selama satu jam saja.
“Iya kami harus kerumah-rumah siswa setiap seminggunya itu tiga kali pertemuan. Dalam satu pertemuan hanya diperbolehkan satu jam saja, dan itu sangat tidak efektif,” ujarnya, Senin (10/8/2020).
Para guru juga harus sukarela menyambangi rumah-rumah siswa yang terbilang cukup jauh, dan melewati jalan rusak, hingga penuh lubang dan bebatuan. Meski begitu, mereka tetap bersemangat untuk mengajar para siswa SDN Bantarpanjang yang berjumlah 59 siswa itu, untuk mentransformasikan ilmunya.
“Mau gimana lagi, kita harus rela turun ke kampung-kampung yang cukup jauh jaraknya dengan rumah kita. Selain itu juga, kita harus jalan lewatin jalan rusak, penuh lubang bebatuan dan kalo hujan itu licin,” katanya.
Diketahui, saat ini pemerintah Kabupaten Serang, masih belum memperbolehkan menggunakan gedung sekolah untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, ditengah pandemi Covid-19. (Nahrul/red)