SERANG – Respon persoalan sungai Ciujung Lembaga Riung Hijau gelar Forum Group Diskusi (FGD) bertajuk ‘Menata Bersama Sungai Ciujung Kita’ bertempat di ruang rapat Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Kabupaten Serang, Kamis (13/8/2020).
Ketua Riung Hijau Ahmad Baidowi mengatakan, diskusi ini sebagai alternatif untuk merancang konsep-konsep besar dalam rangka membangun kelangsungan sungai Ciujung sesuai cita-cita ideal seluruh lembaga yang bergerak dibidang lingkungan.
“Kita satukan persepsi dengan seluruh penggerak lingkungan, stackholder, serta pemerintah agar sungai Ciujung lebih baik lagi seperti yang kita harapkan bersama,” kata Ahmad.
Menurutnya, kedepanya seluruh lembaga akan berkolaborasi dalam membuat suatu formulasi langkah konkrit untuk mempercepat penyelesaian sungai Ciujung.
“Pemerintah ini kan butuh peran kita makanya kita bekerja bersama tidak cukup mengkritisi tapi memberikan solusi adalah yang terbaik untuk mengatasi permasalahan Ciujung,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Serang Sri Budi Prihasto mengatakan, seluruh permaslahan di sungai tidak bisa di atasi sendiri melainkan butuh kerjasama dengan berbagai komponen termasuk lembaga yang bergerak dibidang lingkungan.
“Kami sangat mengharapkan dalam kegiatan ini ada masukan-masukan yang nantinya menjadi bahan kami untuk dirumuskan dalam kegiatan-kegiatan dalam rangka mengatasi persoalan sungai Ciujung,” terangnya.
Budi mengakaui penyebab terbesar pencemaran sungai Ciujung adalah industri-industri besar maupun kecil yang membuang limbah ke bantaran sungai.
Namun, kata Budi, Peran pemerintah daerah yang sudah dilakukan sesuai PP Nomor 38 tahun 2011 Tentang sungai pertama, penetapan daya tampung beban pencemaran.
“Kedua, Identifikasi dan inventarisasi sumber air limbah yang masuk ke sungai, Penetapan persyaratan dan tata cara pembuangan air limbah,” jelas Budi.
Selanjutnya, kata dia, Pelarangan pembuangan sampah ke sungai dan Pemantauan kualitas air pada sungai,
“Terkahir, Pengawasan air limbah yang masuk ke sungai,” uajrnya.
“Kelemahan Kami belum bisa menghitung beban limbah dari luar industri,” tambahnya.
Saat ini, sambung dia, Kondisi sungai Ciujung sudah terdapat beberapa persoalan termasuk Kemiringan dasar relatif mendatar sehingga tidak air deras.
“Proses sedimentasi terus berlangsung sehingga membentuk delta dibagian muara, dan fluktuasi debit cukup signifikan dimana kalau musim kemarai debit menyusut signifikan kengeluarkan bebauan,” ungkap Budi.
Selain itu, masih dia, sumber daya sungai Ciujung hanya diprioritaskan untuk irigasi bendungan pamrayana.
“Adanya industri air laut dibagian hilir menahan laju air dari hulu, diduga kualitas air sungai yang masuk ke wilayah serang telah tercemar,” tandasnya. (Jen/red)