SERANG – Menanggapi desakan untuk menurunkan Kepala Dindikbud Kota Serang dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Serang, melalui aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Rabu (26/8/2020) lalu, Walikota Serang, Syafrudin bakal pertimbangkan hal tersebut.
“Terkait tuntutan teman-teman IPNU untuk mengganti Kepala Dindikbud Kota Serang, akan kami kaji terlebih dahulu. Kalau yang lain nanti akan kami optimalkan, untuk mengganti nanti kami kaji dulu,” ujar Walikota Serang saat dikonfirmasi awak media, Jumat (28/8/2020).
Syafrudin juga menanggapi tuntutan dari mahasiswa, terkait permasalahan pemerataan sinyal, pihaknya mengaku ada dua kelurahan di Kota Serang yang masih belum terjangkau oleh sinyal.
“Pemerataan sinyal itu memang kalau tidak salah ada dua kelurahan yang tidak terjangkau sinyal, yaitu Cibendung dan Sukajaya. Kalau itu kami akan mengusahakan pada 2021 mendatang,” katanya.
Menurutnya, tidak ada yang bisa mengetahui kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Atas hal tersebut, optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring harus segera dilakukan, utamanya masalah sinyal.
“Itu akan kami lengkapi, akan kami perbaiki kalau tidak ada sinyal. Nanti insyaAllah akan kami carikan solusinya dengan Diskominfo Kota Serang,” ucap Syafrudin.
Diketahui, beberapa hari yang lalu Pemkot Serang sempat menerapkan KBM secara tatap muka, namun hal itu hanya bertahan dua hari saja, lantaran Kota Serang kembali menjadi zona oranye, beriringan dengan bertambahnya kasus terkonfirmasi Covid-19.
“Kan sebenarnya kemarin juga sudah boleh KBM tatap muka. Tapi memang masih beresiko, saat ini sedang dipertimbangkan. Kota Serang juga harus masuk zona hijau atau kuning agar dapat melangsungkan KBM tatap muka,” tukasnya. (Nahrul/red)