SERANG – Ratusan Warga Padarincang kembali menggelar Istigosah dan Mimbar Bebas terkait penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) atau Megaproyek Geothermal di Kampung Wangun, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Minggu (30/8/2020) kemarin.
Salah seorang warga Padarincang Sopian mengatakan, Istigosah tersebut sebagai bentuk sikap responsif masyarakat untuk menjawab isue terkait perusahaan akan mengoprasionalkan kembali alat-alat berat untuk melanjutkan pembangunan PLTPB.
“Kami tetap konsisten menyatakan untuk kesekian kalinya tidak ada negosiasi apapun itu untuk proyek geothernal,”kata Sopian.
Ia menegaskan, bahwa masyarakat tidak akan memberikan ruang sedikitpun kepada perusahaan, maka sudah sepatutnya perusahaan hengkang dari tanah Padarincang.
“Pokoknya tolak geothernal, sudah harga mati bagi kami untuk menolak proyek geothermal,”tegasnya.
Ia mengungkapkan, tanah yang jadi lokasi perusahaan merupakan warisan leluhur untuk tetap dijaga kelestarianya. Dengan begitu, warga akan terus gigih dalam berjuang untuk mengusir alat berat perusahaan supaya tidak mengganggu alam dan petani.
“Ini warisan leluhur apapun konsekuensinya kami harus menjaga alam agar tidak ada yang merusak,”ungkapnya.
Untuk diketahui, Warga Padarincang sudah puluhan kali menggelar Istigosah dan Mimbar bebas, mereka juga sempat melakukan aksi Jalan Kaki dari Serang hingga Jakarta untuk menutut pencabutan izin PLTPB. Namun, tuntutan tersebut tidak berjalan manis karena hingga saat ini secara resmi pemerintah pusat belum mencabut izin PLTPB.
Penulis : Jejen
Editor : Aldo Marantika