SERANG – Ketua Komisi I DPRD Banten Asep Hidayat mengaku terharu ketika menerima aduan dari pengamanan dalam (Pamdal) di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten. Pasalnya, para Pamdal menangis dan meminta kenaikan upah bulanan.
“Pimpinan mereka (Pamdal -red) yang mewakili koordinatornya itu menyampaikan kepada kami sambil nangis-nangis, tapi luar biasa kita sedih juga dalam kondisi begini,” kata Asep kepada awak media usai menggelar audiensi di ruang rapat komisi I DPRD Banten, Selasa (1/9/2020).
Menurut Asep, dampak pandemi Covid-19 selain mengancam kesehatan pun memporak-porandakan perekonomian masyarakat sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat kesulitan.
“PAD (Pendapatan Asli Daerah -red) Banten terjun bebas luar biasa sehingga yang tadinya diprediksi Rp13 triliun kemungkinan hanya bisa mencapai Rp6 samapi 7 triliun saja,” ungkapnya.
Meski begitu, untuk bicara penyesuaian hidup tidak bisa mengacu pada PAD yang terjun bebas ataupun jauh daripada target harapan. “Usulan dari Para Pamdal ini bagian dari komponen masyarakat yang ada di Banten, Kita mengerti dalam kondisi sekarang 2,1 juta cukup apa?,”tanya Asep.
Langkah selanjutnya, Asep mengakui akan bertemu kembali dengan Koordinator Pamdal untuk merasionalkan kemungkinan usulan penambahan gaji yang akan diusulkan melalui TAPD.
“Kami minta usulan dari mereķa berapa sih jumlah yang harus kami perjuangkan kepada eksekutif baik melalui forum TAPD ataupun kami biacara langaung dengan OPD-OPD terkait,” tandasnya. (Jen/red)