SERANG – Sebanyak 665 orang, yang terdiri dari 390 Lansia, 78 orang penyandang disabilitas, dan 197 orang anak-anak mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang. Bantuan tersebut diberikan kepada 665 orang sesuai dengan kebutuhannya, seperti ada mesin jahit, mesin sablon, tongkat tuna netra dan sebagainya.
“Bantuannya kami berikan sesuai dengan kebutuhan, seperti lansia ada yang kami berikan sembako sebanyak 380 orang, dan 10 orang lainnya mendapat bantuan rehab kamar lansia,” Ujar Kepada Dinso Kota Serang, Moch. Poppy, Rabu, (9/9/2020).
Untuk penyandang Disabilitas, kata Poppy, mendapatkan bantuan berupa alat pembantu, hingga modal usaha seperti mesin jahit dan sablon dan lainnya.
“Jadi ada 25 orang kami berikan nutrisi disabilitas, kemudian 4 orang dapat kursi roda, 2 orang alat dengar, 2 orang mendapat bantuan pertamini, dan 7 orang mesin jahit, sablon 4 orang, tongkat kruk 15 orang, tongkat tuna netra 10 orang, serta 10 orang rehab kamar,” katanya.
Sementara itu, bantuan untuk anak-anak terlantar diberikan perlengkapan sekolah dan makanan nutrisi bagi anak, yang nantinya akan diberikan secara rutin setiap tahunnya.
“Untuk perlengkapan sekolah itu ada 97 anak yang dapat bantuan, kemudian 100 orang anak lainnya mendapat bantuan nutrisi. Bantuan ini rutin setiap tahun, namun dengan anggaran yang berbeda, dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, bantuan tersebut ada berbagai macam, seperti makanan nutrisi, kursi roda, pertamini, alat jahit, alat sablon, hingga tongkat bagi tuna netra. “Jadi ada beberapa point dan sesuai kebutuhan mereka, mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat,” katanya usai menyerahkan bantuan
Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bantuan rutin yang nantinya diberikan oleh Pemkot Serang kepada penyandang masalah sosial, disabilitas dan lansia.
“Hanya saja berbeda-beda, jadi setiap tahun itu selalu ada bantuan. Bukan hanya saat pandemi ini saja, dan memang rutin tiap tahunnya,” ujarnya.
Syafrudin berharap, bantuan berupa mesin jahit dan sablon yang diberikan dapat menjadi modal usaha bagi penerimanya.
“Sebab mereka ini tidak bisa melakukan kegiatan usaha karena alat yang mereka miliki rusak, sehingga mereka bisa kembali menjalankan usahanya,” tukasnya. (Nahrul/red)