SERANG, – Bawaslu Provinsi Banten merilis Kota Cilegon dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dimensi kontestasi tertinggi dibandingkan empat Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020.
Komisioner Bawaslu Provinsi Banten Kordiv Pengawasan Nuryati Solapari mengatakan, penilain IKP pada Pilkada dimassa pandemi covid-19 setiap tahapan mengalami pergeseran sehingga menempatkan kota cilegon sebagai isu strategis di arena kampanye dan kontestasi paling rawan se-Banten.
“Untuk dimensi tahapan kampanye bergeser IKP-nya, konteks sosial politik tertinggi di cilegon dengan nilai 59,54 persen, dan nilai kontestasi sekitar 71,59 persen, secara umun nilai kerawanan semua bergeser ke cilegon,” ucap Nuryati Solapari kepada awak media saat ditemui di kantor Bawaslu Banten, Kota Serang, Kamis (24/9/2020).
Nur menyebut, IKP berdasarkan empat dimensi dianyarabya yakni dimensi konteks sosial politik, pemilu yang bebas dan adil, kontestasi, serta partisipasi.
Kata dia, Pergerseran IKP terjadi lantarab tensi politik berjalan dinamis dimasing-masing daerah, “Tentu kalau dilihat IKP pertama itu Kabupaten serang lah yang menduduki Predikat IKP tertinggi dengan nilai 68 persen, nah artinya kan ada pergeseran-pergeseran berjalan dinamis,”
Terkait dimensi pemilu yang bebas dan adil, ditegaskan Nur terjadi karena dipengaruhi hak pilih serta dukungan teknologi dan sistem informasi yang menempatkan Kabupaten Serang tertinggi dengan nilai 58,05 persen. “Itu disusul pandeglang, Tangsel, Serang, dan Cilegon,” ujarnya.
Sedangkan, dikatakan Nur, untuk dimensi Partisipasi dipengaruhi fakfor partisipasi Parpol dan partisipasi politik paling rawan ada di Tanggerang selatan. “Semuanya tinggi tapi paling tertinggi itu ada di Tangsel,” tandasnya, (jen/red)