SERANG, – Warga Banten diramaikan dengan bredarnya sebuah rekaman pesan berantai berbentuk voice not (catatan suara) melalui whatsap group yang menyebutkan dalam waktu dekat akan terjadi letusan di Gunung Anak Krakatau.
Tak hanya itu, dalam pesan tersebut juga disebutkan gempa maghnitudo berkekuatan 8 Skala Richter akan menghantam warga Banten terkhusus warga yang berlokasi dipinggir pantai diminta berhati-hati.
Dalam pesan suara yang berdurasi 1.34 menit itu terdengar jelas suara seorang pria yang mengaku bernama Andre, Ia mengaku mendapat info resmi dari BMKG melalui Sekda Provinsi, namun dalam pesan itu tidak disebutkan Sekda Provinsi mana yang dimaskud Andre.
Bunyi Pesan Berantai
Assalamualaikum sodara-sodaraku, ini Andre. Aku baru dapat kabar dari Sekda Provinsi, beliau dapat data resmi dari BMKG yang memperkirakan kalau gunung Krakatau akan ada letusan yang mengkibatkan gempa dalam waktu dekat, belum tahu apakah hari ini atau beberapa hari, atau beberapa minggu kedepan besarnya gempa itu diatas 8 skala richter.
Yang perlu diingat, bahwa gempa diliwa dulu itu 6.5 Skala Richter, nah yang ini diatas 8 Richter, artinya keluarga-keluarga yang ada dideket sekitaran pantai mohon diingatkan karena sekarang ini Sekda sudah memerintahkan intansi-intansi terkait seperti BMKG untuk menentukan titik koordinat titik penyelamatan.
Jadi minta tolong untuk disampaiakan keluarga-keluarga kita yang ada dibawah kalau diatas diatas 8 skala richter, kalau dulu itu 6,5 Liwa hancur, kalau diatas 8 itu mungkin ada yang retak-retak bangunan.
Karena ini bukan hoaks, tapi data resmi mudah-mudahan perkiraanya salah tapi ini perkiraan resmi dari BMKG informasinya dari Sekda provinsi hari ini sore tadi, Makasih.
Menanggapi pesan berantai tersebut, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Banten Eneng Nurcahyati menegaskan rekaman tersebut hoaks ancaman tsunami akibat letusan Gunung Krakatau yang kini beredar di masyarakat adalah hoaks.
“Rekaman itu pernah beredar usai terjadi tsunami Selat Sunda di akhir tahun 2018. Tsunami akibat longsor Gunung Krakatau yang menerjang pesisir pantai barat Provinsi Banten di sebagian wilayah Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak,” katanya kepada awak media, Rabu (30/9/2020).
Eneng menyebut, rekaman itu tidak berdasarkan pada sumber yang jelas. Hanya menyebut BMKG dan setda provinsi.
“Pada situasi seperti saat itu, pihak BMKG biasanya sudah aktif memperingatkan semua pihak terkait. Termasuk kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi,” ujarnya.
Eneng mengungkapkan, pada umumnya letusan gunung berapi tidak-tiba. Akan tetapi diawali dengan aktivitas vulkanik gunung berapi bersangkutan yang meningkat dengan ditandai oleh gempa vulkanik, guguran lava, hingga semburan debu vulkanik dan suara gemuruh.
“Semoga masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya alias hoaks,” tandasnya, (jen/red)