SERANG, – Ketua Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB), Taufikuerahman Ruki, mengatakan, Banten kini sudah berusia 20 Tahun (sejak terpisah dari Jawa Barat), masih banyak tantangan serta persoalan yang harus segera diselesaikan termasuk pengentasan kemiskinan dan pengagguran.
Kata dia, Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menduduki peringkat pertama dengan jumlah pengangguran tertinggi se-Indonesia mencapai 8,1 Persen atau sebanyak 489.216 orang menganggur.
“Berdasarkan rilis BPS pengangguran pada tahun 2020 melonjak, akan melonjak lagi dengan covid-19 ini,” Ungkap Ruki saat berpidato pada Rapat Paripurna Hut Banten di Gedung DPRD Banten, Minggu (4/5/2020).
Menantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Itu menegaskan, Imbas pengangguran akan berdampak luas terhadap kemiskinan di Banten, mengingat, kata dia, saat ini kemiskinan di Banten mengalami kenaikan. “Kemiskinan juga akan naik dari 5,92 persen terjadi pengingkatan 0,9 poin dibanding tahun sebelumnya 4,49 persen” ujarnya.
Ditengah tempaan pengangguran dan Kemiskinan, Ruki meyakini peluang untuk membenahi provinsi banten masih terbuka lebar termasuk pemanfaatan sumber daya alam yang memiliki potensi melimpah di Tanah Jawara.
Terlebih, Ujar dia, letak geografis Tanah Jawara memiliki lokasi strategis sebagai penyangga Ibu Kota Indonesia, sehingga Provinsi Banten akan mampu untuk membangun kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat.
“Peluang masih banyak banten sebagai penyangga Ibu Kota Negara sangat strategis bisa dimanfaatkan demi pembangunan ekonomi banten dalam menyuplai kebutuha Jakarta,” tutupnya, (jen/red)