SERANG, – Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Pendopo Gubernur Banten mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian setempat. Pasalnya, kurang lebih sekitar 100 aparat kepolisian menghadang mahasiswa yang hendak merangsek masuk ke Pendopo Gubernur Banten.
Salah satu massa aksi, Misbah, menyayangkan dengan tindakan aparat kepolisian yang selalu menggunakan cara-cara kekerasan untuk menghadang mahasiswa.
“Ingatkan saya kawan-kawan (mahasiswa,red), siapa saja polisi yang menggunakan kekerasa saya bersumpah saya akan mendesak polisi untuk meminta maaf dihadapan kita (mahasiswa,red),” ujar Misbah disela-sela orasi. Senin (5/10/2020).
Koordinator Kumala Pw Serang itu menegaskan, aparat kepolisian dibekali tuga untuk melindungi dan mengayomi massa aksi. Bukan sebaliknya, kata dia, menggunakan cara kekerasan untuk menghalau aspirasi mahasiswa.
“Kita lihat dan pikirkan kawan-kawan dimana letak keadilan di banten ini,” ungkap Misbah.
“Bubarkan aksi kita kalau polisi bisa mengejawantahkan secara Ilmiah persoalan di banten,” paparnya.
Oleh sebab itu, Misbah menyerukan perlawanan untuk tetap mengkritisi Kepemimpinan Gubernur dan Wakip Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy.
“Kita harus tetap memperjuangkan apa yang menjadi tugas kewajiban kita sebagai penyambung lidah masyarakat Banten, karena di Banten saat ini tidak baik-baik saja banya persoalan pengangguran, kemiskinan, pendidikan yang masib terbelakang,” terang Misbah.
“Kita wajar berdarah-darah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat demi mewujudkan cita-cita para pendiri Provinsi Banten,” tandasnya. (Jen/red)