SERANG, – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Banten meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Al Hamidi untuk melakukan Vidio Call Gubernur Banten, Wahidin Halim. Hal tersebut lantaran Gubernur dinilai susah untuk ditemui para demonstran.
Riska, salah seorang Kader HMI dengan lantang menegaskan jika Gubernur tidak dapat hadiri massa demonstran, maka dijaman tekhnologi canggih saat ini bisa dilakukan melalui Video Call.
Untuk itu, tidak ada alasan lagi bagi Gubernur WH untuk bersikap menyatakan menolak Omnibus Law lewat Vidio Call.
“Kalau cuma diwakili Kadisnaker (Alhamidi,red) apalagi tidak bisa memberikan kepastian, buat apa. Kita semua ingin ketemu Gubernur kami,” ujar Riska disela-sela orasi, pada jumat (09/10/2020).
“Ini zaman canggih, kan bisa VC ditengah kami. Silahkan hubungi. Kami ingin jawaban pasti,” tegasnya.
Sementara itu, Kadisnakertrans Banten Alhamidi sontak memegang handphon, langsung mencoba menghubungi Gubernur Banten melalui seluler, namun, disayangkan tidak mendapat jawaban.
“Sudah dua kali saya hubungi, tapi tidak dijawab,” cetus Alhamidi kepada massa aksi.
Sementara Korlap Aksi, Ari mengatakan, dihubungi melalui seluler saja Gubernur sulit. Apalagi minta datang seperti Gubernur lain yakni Jabar dan DKI.
“Ditelpon aja sulit, apalagi ditemui. Jika begitu, Senin kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak. Tolong sampaikan agar Gubernur bisa datang menemuinya kami,” ujarnya, (jen/red)