CILEGON – Wali Kota Cilegon Edi Ariadi melantik dan mengambil sumpah jabatan Maman Mauludin sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon. Hal tersebut dilakukan pasca kosongnya jabatan Sekda Kota Cilegon setelah Sari Suryati memasuki masa purnabhakti atau pensiun pada Kamis (1/10/2020) pekan lalu.
Diketahui, Maman Mauludin yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cilegon tersebut masih memiliki tanggungjawab untuk mengejar penyelesaian sejumlah program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Kendati demikian, ia juga akan menjabat sebagai Sekda Kota Cilegon sekira 3 (Tiga) bulan.
“Nah, jadi yang belum selesai di RPJMD harus diselesaikan. Yang krusial itu seperti JLU (Jalan Lingkar Utara), pelabuhan Warnasari dan sport center (Stadion). Sementara gedung enam lantai perkiraan November ini sudah selesai,” Kata Edi Ariadi usai melaksanakan pelantikan di Aula Setda Kota Cilegon, Jumat (9/10/2020).
Lanjut Edi, Pj Sekda diharapkan dapat melakukan berbagai inovasi guna melaksanakan capaian capaian visi dan misi daerah. Termasuk, kata Dia, sigap dan tanggap dengan adanya pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cilegon.
“Nah, untuk Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) juga saya berpesan untuk bersama-sama memberikan dukungan agar Penjabat Sekretaris Daerah dapat melaksanakan seluruh tugasnya sesuai dengan target kinerja,” tuturnya.
Sementara itu, Maman Mauludin menyatakan sikap bahwa dirinya akan segera meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan OPD-OPD di pemerintah kota (Pemkot) Cilegon guna melaksanakan tugas dengan maksimal.
“Saya kira juga tidak berbeda jauh ya, karena posisi Kepala BPKAD selama ini kan merupakan Wakil Sekda dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), artinya satu jalur dan ditingkatkan,” Kata Maman yang merupakan adik kandung dari Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi.
Ia juga mengaku, guna melakukan capaian RPJMD perlu adanya kerjasama tim yang bergerak cepat untuk menuntaskan program kerja yang tersisa. Apalagi, kata Dia, RPJMD akan dihadapkan dengan tahun peralihan.
“Makanya mana-mana program yang masih kurang pada realisasinya itu akan jadi titik pembahasan dalam waktu dekat karena itu merupakan PR yang harus diselesaikan,” pungkasnya. (Fir/Red)