PANDEGLANG – Aksi demonstrasi tolak Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa Pandeglang pada hari Kamis (08/10) lalu membawa kekecewaan pada mahasiswa. Pasalnya, aksi yang digelar oleh organisasi Cipayung plus tersebut lantaran tidak ada satupun pimpinan maupun anggota DPRD Kabupaten Pandeglang menemui massa aksi.
“Kami merasa kecewa terhadap Pimpinan DPRD yang Kosongkan Gedung dan tak temui kami, Padahal kami Cipayung Plus cuma meminta Pimpinan DPRD dan jajaran nya untuk menemui kami saat aksi berlangsung, namun mereka tak hadir di tengah-tengah massa aksi,” ujar Yudistira Ketua LMND Pandelang, Selasa (13/10/2020).
Ia mengatakan, ketidak hadirannya wakil rakyat sebagai tanda ketidakpeduliannya mereka terhadap aspirasi mahasiswa yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
“Kami duga mereka sama saja dengan DPR RI terkait Omnibus Law ini dan kami akan menggalang kekuatan lagi untuk melakukan aksi selanjutnya sampai ketua DPRD menghadap kami dan menandatangani Pakta Integritas yang telah di buat,” katanya.
Pihaknya pun akan melakukan aksi lanjutan kembali untuk mendesak DPRD Kabupaten Pandeglang sebagai wakil rakyat untuk menolak Omnibus Law.
“Kami pun masih terus menggalang persatuan dengan ormas maupun OKP lain untuk bergabung, serta mengkonsolidasikan massa yang lebih banyak untuk turun ke jalan karna saat ini hanya perlawanan rakyat lah yang ideal untuk mencabut Omnibus Law tersebut,” tukasnya.
Rencananya, aksi tersebut akan digelar pada hari Kamis, (15/10) mendatang dengan tempat yang sama, yaitu gedung DPRD Pandeglang. (Nahrul/red)