SERANG, – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aliga Abdilah menilai ditengah ancaman sebaran covid-19 di Provinsi Banten kian membesar pemerintah justru tidak memiliki kepedulian untuk membantu masyarakat dalam memutus rantai covid-19.
Kata dia, kondisi mengkhawatirkan terlihat dari penambahan kasus setiap hari semakin meningkat ditengah vaksin covid-19 belum ditemukan.
“Pandemi covid-19 ini masih akan terus berlanjut sampai dengan vaksin ditemukan, penyebaran covid-19 sangat mengintai masyarakat banten, belum lagi masyarakat yang terdampat lumpuh secara ekonomi,” ujar Aliga Abdilah, Waksekbid Eksternal Badko HMI
Jabodetabeka-Banten kepada awak media, pada Jum’at (16/10/2020).
Menurut dia, Pemerintah sangat minim dalam mensosialisasikan protokol kesehatan covid-19, terlebih diperparah dengan tidak adanya kerja secara maksimal dilapangan.
“Pemprov Banten hanya sebatas mensosialisasikan tenpa memberikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat salah satunya masker,” ungkap Aliga.
Sejauh ini, lanjut dia, masyarakat masih banyak yang memerlukan masker. Terutama masyarakat miskin yang lumpuh secara ekonomi.
“Kami melihat belum ada program masal dari pemprov Banten untuk membagikan masker kepada masyarakat luas,” tutur Aliga.
Meskipun gerakan 3 M sudah digencarkan, Aliga menegaskan, sosialisasi tersebut tidak mengena kepada masyarakat, apalagi, kata dia, pemerintah tidak melihat kebutuhan urgent imun masyarakat, “Kami melihat belum ada kepedulian dari pemerintah kepada rakyatnya,” paparnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Aliga mengungkapakan, masker-masker bantuan dari BPBD Banten banyak di bagikan kepada pejabat ASN Pemprov Banten.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong BPBD Banten untuk bekerja secara maksimal dalam menanggulangi pandemi covid-19.
“kami meminta BPBD Banten untuk lebih peduli, jangan hanya menghimbau saja?, Tapi lalukan action nya juga, atau jangan-jangan BPBD ini tidak inovasi, tidak berfikir untuk fakyatnya,” tandasnya, (jen/red)