PANDEGLANG, – Forum Diskusi Pandeglang (Focus) secara rutin menggelar bulanan, pertemua kali ini sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Dengan mengusung tema “Strategi Meningkatkan Daerah Terisolir Dalam Segala Aspek Persepsi Pemuda” pertemuan kali ini di laksanakan di salah satu kediaman anggota focus yang di Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Minggu (18/10/2020).
Sesuai dengan tema tersebut, daerah terisolir Kecamatan Patia merupakan salah satu daerah di Kabupaten Pandeglang yang masih tertinggal dari Kecamatan lain di Kabupaten Pandeglang, bahkan ada beberapa daerah di Patia yang sama sekali belum pernah tersentuh pembangangunan.
Dalam pertemuan tersebut sebagai narasumber, Direktur Suwaib Amiruddin Foundation (SAF) M. Fahmi Abduh mengatakan, bahwa untuk meningkatkan daerah yang terisolir ada dua strategi yang harus diterapkan oleh masyarakat diantaranya meningkatkan Sumberdaya Daya Manusia (SDM) dengan melakukan perkumpulan (kajian diskusi), culture sosial, komunikasi dan meningkatkan kompetensi.
“Misal menjadi pendengar yang baik dalam melakukan kajian diskusi, bangun kreatifitas, dan harus berani memberikan aspirasinya ke pemerintah. Jika hal-hal tersebut dibiasakan maka akan timbul potensi yang ada pada diri kita. Permasalahan yang ada di Patia yang nampak jelas adalah akses jalan yang rusak, kebutuhan alat pengering gabah yang tidak ada atau jarang, aliran irigasi yang belum memadai bahkan akses internet yang sulit,” jelasnyam
Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar masyarakat mempunyai data dalam menyikapi permasalahan di desa masing-masing dengan berani mengakses Rancangan Anggaran Biaya (RAB), baik di tingkat Desa, Kecamatan atau Kabupaten dan kemudian melakukan advokasi kepada pemerintah terkait hal itu.
” Selain itu harus meningkatkan SDL (Sumber daya Lembaga) karena banyak masyarakat yang masih belum peduli terhadap permasalahan yang ada dan hanya berpikir pasrah dengan keadaan. Dengan SDL yang baik masyarakat akan kritis menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang baik. Sehingga pemerintah terasa ada yang mengontrol dalam realisasi programnya kepada masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Banten Mufrod Thama menyampaikan, untuk menyikapi segala sesuatu itu harus fokus, oleh karena itu menurutnya perlu adanya upaya mengubah paradigma masyarakat, dimana prioritas pembangunan yang mengendalikan politik bukan hanya pemerintah tetapi peran pengusaha dan masyarakat itu sendiri.
“Maka dari itu pola pikir dan paradigma masyarakat harus dibentuk, dilatih dan diarahkan secara cerdas dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait aspek permasalahan yang sedang dihadapi sekaligus mencari solusi salah satunya dengan cara mengadakan forum diskusi seperti ini,” tuturnya.
Ditempat yang sama, pembina Fokus Syamsuri berpesan kepada seluruh anggota agar tetap semangat untuk selalu belajar berdiskusi bukan hanya berpacu dari orang lain tetapi harus mempunyai inisiatif sendiri untuk meningkatkan pola pikir yang bersifat membangun untuk memajukan Pandeglang kedepan dan daerah-daerah yang terisolir di dalamnya.
“Harapan kedepan, Dengan adanya kajian atau diskusi ini kita mampu memberikan suatu gambaran bahkan solusi kepada masyarakat serta pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Kabupaten yang mempunyai kewenangan dalam hal ini, agar daerah seperti Patia ini bisa secepatnya secara menyeluruh tersentuh oleh program-program pembangunan dalam upaya meningkatkan kemajuan daerah-daerah di kabupaten Pandeglang,” pungkasnya. (Red)