PANDEGLANG, – Desi Yustiani (35) warga Kampung Pabuaran RT01/RW05 Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang adalah peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas 1 dan sudah terdaftar dari sejak awal program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) diluncurkan.
Desi yang bekerja sebagai tenaga medis di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Puskesmas Pandeglang tepatnya Jl. Salmin No 1 Kadomas, Pandeglang sudah tidak meragukan lagi dari manfaat dari JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Desi mengaku sangat bersyukur telah terdaftar sebagai peserta program JKN-KIS, dirinya yang memiliki penyakit hipertensi bisa bernafas lega lantaran tidak perlu memikirkan biaya berobat. Bahkan selain digunakan untuk berobat penyakit hipertensinya, Desi juga sudah menjalani dua kali operasi yang seluruh biaya operasinya di cover oleh program JKN-KIS.
“Saya sering menggunakan kartu KIS untuk berobat, selain untuk kontrol penyakit hipertensi juga untuk pengobatan lainnya. Selain itu saya juga pernah melakukan dua kali operasi yaitu Operasi mata dan Kuretase,” tutur Desy saat ditemui dikediamannya Selasa, (20/10/2020).
Desi mengisahkan, dirinya sangat bersyukur kini dapat melihat dengan normal kembali meskipun dibantu dengan kacama setelah menjalani operasi mata di RSUD Dr Dradjat Prawira Negara Serang pada tahun 2019 lalu. Berkat adanya kartu JKN-KIS dirinya tidak perlu mengeluarkan kocek untuk biaya pengobatannya lantaran semua sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Tak hanya itu, kartu Jaminan Kesehatan Nasional yang ia miliki kembali memberikan kemudahan pelayanan pengobatan saat dirinya menjalani Kuretase pada bulan Agustus lalu di Rumah Saki (RS) Sari Asih Serang. Menurutnya selama ia melakukan pengobatan hingga dua kali operasi, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan dan tidak ada diskriminasi antara pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan.
Dengan berbagai riwayat kisahnya itu, menurut Desi, manfaat yang dirasakan dengan adanya program JKN-KIS sangat membantu masyarakat terutama masyarakat di kalangan bawah. Ia mengatakan, bisa dibayangkan jika tidak adanya kartu JKN-KIS mungkin dirinya dan suami harus mengeluarkan biaya mahal bahkan menguras tabungan untuk biaya berobat dan operasi yang pernah ia lakukan.
“Alhamdulillah pelayanan yang saya dapatkan sangat memuaskan. Tidak ada keluhan saya selama menggunakan JKN-KIS. Dan selama operasi tidak keluar biaya sepeserpun,” ujarnya.
Meskipun seluruh biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun Desi mengatakan dirinya lebih baik diberikan kesehatan ketimbang harus menjalani serangkaian pengobatan hingga operasi. Ia mengaku lebih baik membayar iuran dengan rutin namun tidak menggunakan Kartu JKN-KIS tersebut dengan diberikan kesehatan selalu.
“Saya lebih baik bayar terus iuran BPJS kesehatan walaupun ada kenaikan, daripada gratis tapi sering berobat apalagi menjalani operasi, mudah-mudahan Allah selalu memberikan saya Kesehatan selalu,” ucapnya berkaca-kaca.
Di akhir perbincangan Desi berharap keberadaan BPJS Kesehatan dapat terus eksis untuk terus memberikan kemudahan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu dirinya berharap kedepan BPJS Kesehatan bisa mengcover semua obat-obatan tanpa terkecuali. “Semoga BPJS Kesehatan bisa mengcover obat-obat semua, obat-obatan tanpa terkecuali,” tutupnya. (ADV)