PANDEGLANG, – Tita Khodijah warga Kampung Cikaung, RT.001/RW.005, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten mengaku sangat terbantu dan sudah banyak merasakan manfaat dari program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Tita terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak adanya program JKN-KIS pada tahun 2014 silam dari tempat ia bekerja di salah satu perusahaan produksi sepatu ekspor wilayah Kabupaten Serang.
Saat ditemui dikediamannya, Tita menceritakan kisahnya menjalani operasi usus buntu yang sepenuhnya dijamin oleh program JKN-KIS. Ia menuturkan, belum lama ini dirinya telah menjalani opera usus buntu yang disebabkan karena pola makan yang salah. Namun demikian, Tita merasa aman dan tenang karena dirinya sudah menjadi peserta Program JKN-KIS.
“Belum lama ini saya menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit (RS) Kencana Serang. Mungkin karena kebiasaan pola makan saya yang salah. Mungkin karena suka makan makanan yang pedas. Ketika diberitahu saya harus menjalani operasi, saya tidak khawatir karena saya sudah menjadi peserta program JKN-KIS. Alhamdulillah, berkat JKN-KIS saya sangat terbantu mejalani operasi usus buntu, tidak khawatir memikirkan biayanya,” kisahnya.
Ibu tiga anak itu menuturkan, selain menggunakan kartu JKN-KIS untuk operasi usus buntu, kartu Jaminan Kesehatan Nasional tersebut biasa ia gunakan untuk berobat di klinik dekat rumahnya. Karyawati di pabrik sepatu itu mengaku merasa bersyukur, karena berkat kepesertaan di Program JKN-KIS dirinya bisa mendapatkan tindak medis tanpa mengeluarkan biaya sama sekali.
Selain itu, Tita juga menganjurkan bagi masyarakat Indonesia yang belum mendaftar agar segera menjadi peserta Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Ia mengingatkan bahwa memiliki jaminan kesehatan tidak perlu menunggu jatuh sakit.
“Saya sering pakai kartu JKN-KIS untuk berobat lambung dan sebagainya, biasanya digunakan di klinik. Alhamdulilah semua pelayanan yang diberikan sangat baik, saat saya berobat biasa maupun saat saya menjalani operasi. Tidak dibeda-bedakan, pokoknya sangat baik tidak ada masalah dan tidak didiskriminasi,” tuturnya.
Tita menambahkan, menurutnya menjadi peserta Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan merupakan hal yang wajib. Selain itu menurutnya, jaminan kesehatan dari pemerintah ini merupakan jaminan kesehatan termurah dibandingkan jaminan kesehatan lainnya. Oleh karena itu ia berharap keberadaan BPJS Kesehatan dapat terus ada dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu.
“Menurut saya setiap orang harus punya yang namanya jaminan kesehatan, karena kita kan tidak tau sakit itu kapan dan waktunya. Bagi saya untuk BPJS kesehatan ini murah dibandingkan jaminan kesehatan lainnya di luar sana, jadi saya lebih baik ada kenaikan daripada BPJS Kesehatan harus ditiadakan atau dibubarkan. Jangan lah, kasian masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.
“Semoga BPJS kesehatan terus bermanfaat untuk orang banyak dan bisa meringankan biaya bagi rakyat khususnya yang kurang mampu,” tutupnya. (ADV)