SERANG, – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten, Al Hamidi mengklaim, pihaknya telah berhasil memulangkan sebanyak 446 orang pekerja Migran asal Banten baik yang ilegal maupun yang legal yang menempati pekerjaan diberbagai negara selama pandemi covid-19.
“kalau dimasa pandemi ini kita kemarin memulangkan 446 orang, mereka bekerja di Malaysia, macam-macam lah, ada hampir di setiap negara yang legal dan ilegal,” ujar Al Hamidi kepada awak media saat ditemui usai menghadiri acara Migrant Day dikantor Unit Pelaksana Teknis BP2MI Wilayah Serang, Kamis (19/11/2020).
Al menyebut, Pekerja Migran asal Banten alias Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menempati pekerjaan diluar negeri dirundung pekerja Ilegal karena tidak menempuh prosedur pemberangkatan kerja secara resmi. Kata Al, TKI Ilegal terkadang sulit memperoleh perlindungan bahkan rentan terhadap kekerasan.
Untuk itu, Al menekankan kepada pekerja Migran asal Banten untuk peduli terhadap diri sendiri melalui pemenuhan prosedur serta mekansime yang dibuat pemerintah.
“Keberangkatan sebuah proses, jadi proses itu dimulai dari bawah, makanya perlindungan yang paling penting terhadap dirinya sendiri (pekerja,red), Jadi tidak dari pemerintah dulu jangan sampai dia (pekerja,red) memanipulasi data,” katanya.
“kadang-kadang TKI juga kan minta dilindungi tapi diri sendiri tidak dilindungi. Dengan memanipulasi data maka dia (pekerja,red) termasuk TKI Ilegal, kesulitan untuk diluar negerinya, maka penakanan adalah perlindungan terhadap diri sendiri,” paparnya.
Meski demikian, Al mengakui bahwa sosliasi terkait Pekerja Migran yang dilakukan pemrpov Banten tidak terlalu masif sehingga ada warga yang hendak bekerja keluar negeri kesulitan.
“Banyak tenaga-tenaga kerja kita yang berangkat ke luar negeri belum tersosialisasi secara utuh, mulai dari desa-desa, kecamatan hingga Kabupaten/Kta sendiri,” terangnya.
Kedepanya, Al pun memastikan akan terus melakukan sosialisasi perlindungan terhadap TKI serta melibatkan BP2MI (badan perlindungan pekerja migran indonesia).
“Kita sudah mulai bergerak bersama BP2MI, kita turun kedesa-desa kita berikan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada para calon pekerja yang ingin berangkat keluar negeri,” pungkasnya, (jen/red)