SERANG – Organisasi sayap Nahdatul Ulama (NU) Ormas Anshor dan Banser Banten membantah keterlibatan dalam menolak rencana kedatangan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), ke Provinsi Banten.
Pantauan dilapangan terdapat tiga ormas bersatu dalam alinasi deklarasi tersebut yakni Banser NU, LAPBAS Banten, dan Jalak Banten lalu barisan massa aksi yang diduga merupakan barisan dari LAPBAS, mereka membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Rizieq Shihab ke Banten. Bukan Habib Bukan Keturunan Rasul’. Namun tak lama kemudian, spanduk tersebut dilipat oleh mereka.
“Wallahualam. Saya menghargai yang membawa spanduk, tapi saya tidak mau komen terhadap hal itu. Saya tidak berurusan dengan spanduk itu,” Ujar Ketua Banser Provinsi Banten Rois Malik saat dikonfirmasi awak media disela-sela Deklarasi di Alun-Alun Kota Serang, pada Jumat (20/11/2020).
Rois pun kembali membantah bahwa deklarasi tersebut bukan upaya Banser untuk menjegal atau menolak kehadiran HRS ke Banten.
Kata dia, aksi deklarasi itu merupakan bentuk kampanye untuk membumikan bahwa Islam adalah agama yang damai.
“Saya tidah tahu. Saya tidak komen dengan Habib Rizieq. Yang penting mari mssyarakat Banten kita beragama dengan damai, dengan santun, itu saja,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bendahara DPP Lapbas Banten, Siti Komariyah mengaku bahwa aliansi deklarasi pelonakan Habib Rizieq Shihab melibatkan melibatkan tiga ormas termasuk ormas Banser.
“Ormas yang ikut (deklarasi,red) ada tiga pertama Lapbas, Jalak Banten sama Banser, Kita bersatu, Kami siap untuk menolak habib Rizik yang telah membuat resah di wilayah banten,” tandasnya, (jen/red)