SERANG – Sejumlah organisasi Islam mengecam keras ormas yang menolak kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ke Banten.
Hal itu menyusul, lantaran Banser NU, Jalak Banten dan LAPBAS bersatu menggelar deklarasi penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Banten, selain itu mereka menyatakan Habib Rizieq Shihab bukan keturunan nabi dan pemecah bangsa.
“Kami menolak dan mengecam pernyataan ormas-ormas tersebut yang menyatakan IB (imam besar) HRS (habib rizieq shiha ,red) pemecah belah persatuan umat. Karena faktanya, IB HRS pemersatu umat dan sangat mencintai agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” Ujar Panglima Laskar Umat Islam Banten (LUIB), Riki Yakub melalui keterangan tertulis kepada awak media, pada Jumat (21/11/2020).
Adapun soal tudingan HRS Bukan Keturunan Rasull, Riki menegaskan tudingan HRS tersebut telah dibantah langsung oleh Rabithah Alawiyah, lembaga yang menaungi WNI keturunan Arab dan keturunan Nabi Muhammad SAW.
“Bersumpah Demi Allah, berdasarkan keterangan resmi Robithoh Alawiyin bahwa IB HRS itu keturunan Nabi Muhammad SAW, & kami siap sumpah mubahalah dengan orang-orang yang mengingkarinya,” katanya.
Riki menegaskan, Ormas di Tanah Jawara tak pernah merusak serta memecah belah persatuan umat, untuk itu, Riki mengecam keras segala tindakan yang merendahkan keturunan nabi dan ulama.
“Oleh karena itu, kepada siapapun jangan coba-coba meremehkan, merendahkan ulama apalagi ulama sekaligus keturunan Rosulullah SAW yang kita semua menghrapkan syafaatnya kelak di hari kiamat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan anggota organisasi masyarakat dan pendekar menggelar unjuk rasa, menolak rencana kehadiran pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), ke Provinsi Banten. Organisasi tersebut terdiri dari Banser, LAPBAS dan Jalak Banten.
Dalam aksi tersebut,terdapat barisan massa aksi yang diduga merupakan barisan dari LAPBAS, membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Rizieq Shihab ke Banten. Bukan Habib Bukan Keturunan Rasul’. Namun tak lama kemudian, spanduk tersebut dilipat oleh mereka. (Jen/red)