SERANG, – Bredar acara Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani yang digelar di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok, Pasar Kamis, Kabupaten Tanggerang, Minggu 29 November 2020 lalu, dihadiri ribuan jemaah pencita Syekh Abdul Qadir Jaelani serta disiarkan langsung televisi Banten TV dan chanel Youtube.
Menanggapi hal itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) membenarkan, bahwa acara Haul Syekh Abdu Qadir Jaelani telah mengantongi izin dari pemerintah daerah. Namun, menurutnya Pemda tidak pernah megeluarkan izin mobilisasi massa atau kerumunan orang dalam peringatan Haul tersebut lantarab masih darurat pandemi covid-19.
“Boleh haul, Izinya kan haulnya (Syekh Abdu Qadir Jaelani,red) boleh,” katanya kepada awak media saat ditemui di Sekertariat DPRD Banten, Curug, Kota Serang, Senin (30/11/2020).
Meski masyarakat di Tanah Jawara dilarang datang ke acara Haul, WH mengaku sosok Syekh Abdu Qadir Jaelani merupakan sosok tauladan selalu dirindukan dan dicintai masyarakat sehingga orang dengan sendirinya akan berdatangan.
“Kan panitia ngga ada dibubarin, panitia tidak boleh ngundang (orang,red) dan sebagainya. Tapi karena sudah kebiasaan, diizinkan ngga diizinkan tetap aja orang pada datang. Ngga mungkin kita refresif,” terangnya.
Mantan Walikota Tanggeran itu pun membantah, dirinya tidak terlibat dalam kerumunan alias tak menghadiri acara Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani. Adaupun foto dirinya yang bredar, kata dia, foto tersebut bukan pada acara Haul Syekh Abdu Qadir Tahun ini melainkan tahun lalu sebelum ada pandemi covid-19.
“Saya ngga hadir, ngga ngga hadir, foto tahun lalu itumah, kalau saya hadir berarti saya menyalahi protokol, emang Anis (Gubernur DKI Jakarta,red) hadir,” tegasnya.
WH menjelaskan, Jajaran Polda Banten telah berusaha untuk mencegah agar tidak terjadi kerumunan, namun demikian, kata dia, karena kecintaan orang terhadap Syekh Abdul Qadir Jaelani tinggi maka Jemaah sulit untuk dibendung.
“Kapolda sudah berusaha keras dilapangan, tapi karena memang saking cintanya (masyarakat,red) kepada Syekh Abdul Qadir, mereka datang tanpa bisa disekat dijaga,” jelasnya.
Selama Haul berlangsung, WH mengungkapkan, pemerintah daerah (Pemda) beserta tim satuan tugas (Satgas) Gugus tugas covid-19 telah mengantisipasi penerpaan protokol kesehatan dengan maksimal.
“Kita sudah sesuai aturan yang bisa kita lakukan, tapi karena kan kemampuan kita terbatas masyarkat massa (jemaah Syekh Abud Qadir,red) yang begitu banyak,” tandasnya. (Jen/red)