SERANG, – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, menyebutkan hingga saat ini masih terdapat tiga daerah di Banten yang masih terendam banjir diantaranya Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
Kata Nana, selain merendam ribuan rumah banjir juga memutus akses Jalan sehingga membuat beberapa wilayah terisolir.
“Banjir saat ini masih terjadi di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak, banyak rumah warga masih terendam dan puluhan desa juga masih terisolir,” ujar kepala BPBD Banten, Nana Suryana, saat ditemui di kantor BPBD Banten, Kota Serang, Selasa (8/12/2020)
Daerah terisolir di pandeglang sendiri terdapat di Kecamatan Munjul, Cikesik, Sukaresmi, Pagelaran, dan beberapa wilayah lain, Sedangkan di Lebak terdapat di daerah Cipedang yang masih terisolir.
Saat ini, ujar dia, seluruh jajaran BPBD beserta tim Gabungan dikerahkan untuk membantu warga. “Aktivitas mereka (warga,red) harus dibantu dengan perahu karet,” katanya.
Nana menjelaskan, Pendistribusian bantuan logistik sempat terkendala karena akses terpurus. “Bantuan kita berikan melalui akses perahu karet, atau kalau ada yang bisa di kita panggul (pangkal paha), karena belum bisa dilalui roda dua dan empat kita lakukan dengan cara dipikul oleh masing-masing warga,” ungkapnya.
Sementara lokasi pengungsian warga di Pandeglang sudah ditempatkan dibeberapa titik aman, selain itu, kata dia, posko dapur umum sudah didirikan di wilayah picung.
“Di pandeglang kita ada juga beberapa titik (pengungisan,red), kita siapkan koordinasi dengan berbagai pihak disipakan juga dapur umum di Picung, sehingga diharapkan bisa mensuplai untuk daerah-daerah sekitar yang masih terendam banjir,” paparnya.
Terkahir, Nana pun mengimbau warga untuk tetap waspada lantaran potensi banjir susulan bisa terjadi kapan saja sesuai cuaca yang masih terbilang ekstream.
“Mohon kepada warga terutama yang berada disekitaran lereng, perbukitan yang rawan longsor, maupun disekiataran banataran sungai,mohon tetap waspada dan siaga,” pungkasnya. (Jen/red)