SERANG – Bencana alam banjir dan longsor yang menerjang tiga daerah di Banten yakni Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang telah merendam ribuan bangunan rumah hingga menimbulkan daerah terisolir lantaran akses warga terputus.
Melihat kondisi itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengaku, pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan status darurat bencana di daerahnya yang terdampak banjir tersebut.
Kata WH, penetapan status darurat bencana atau Kejadian Luar Biasa (KLB) harus diusulkan oleh bupati/walikota yang wilayahnya terdampak banjir.
“Pernyataan status darurat bencana Provinsi itu sebagaimana juga usulan dari dua daerah Kota/Kabupaten yang mengalami bencana , jadi kalau Kota/Kabuapten mengusulkan Provinsi akan mengeluarkan keadaan status darurat,” ujar Wahidin Halim kepada awak media di Kota Serang, Kamis (10/12/2020) kemarin.
Menurut WH, bencana banjir dipastikan berdampak luas terhadap kondisi kehidupan warga baik kerusakan bangunan rumah, kerusakan tanaman petani, warga kehilangan barang-barang berharga miliknya, hingga menimbulkan korban jiwa.
Kendati demikian, WH mengaku tidak mengetahui secara detail kondisi langsung dilapangan. ” Nanti kita lihat dilapangan apa saja dampak kerusakan-kerusakan, apakah fasilitas-fasilitas umum yang terganggu, seperti jembatan kita sudah inventarisasi,” katanya.
“Kita antisipasi paling rawanan masalah sosial, kesehatan, kebutuhan pokok biasanya itu yang sering terjadi,” paparnya
Terakhir, WH pun mengintruksikan jajaran pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota agar mengintensifkan koordinasi guna melakukan penanganan cepat terhadap korban bencana banjir.
“Saya sudah tugaskan pak Sekda (Al Muktabar,red) untuk melakukan langkah-langkah termasuk juga memberikan bantuan-bantuan sosial dan penanganan-penanganan litigasi dan lain sebagainya,” tandasnya, (jen/red)