SERANG – Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengatakan moderasi beragama adalah kunci serta fondasi terciptanya toleransi dan kerukunan antar umat beragama baik skala nasional maupun lokal.
Oleh sebab itu, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta Masyarakat Indonesia khusunya di Banten untuk terus meningkatkan kerukunan antarumat beragama ditengah situasi ancaman konflik.
“Banten ini penyangga ibu kota, jangan sampai ada dinamika yang tidak sehat, tidak konstruktif, kita harus saling menghormati satu sama lain,” katanya saat ditemui di Kanwil Kemenag Banten, Kota Serang, Senin (14/12/2020).
Ketua DPP PAN itu menegaskan, pancasila adalah dasar dalam bernegara serta Bhineka tunggal Ika merupakan pedoman pegangan dalam kehidupan berbangsa ditengah keberagaman agama, suku, adat, dan budaya.
Selain antar umat beragama, Yandri pun mendorong kerukunan umat se-Agama harus ditingkatkan demi terciptanya ketenangan serta kedamaian di Tanah Jawara.
“Perbedaan itu Sunattullah, di banten ini harus dijaga betul kerukunan umat beragama, antar umat se-Agama, jadi satu agama juga kan ada ormas (organisasi masyarakat,red) berbeda-beda itu juga harus dijaga,” ungkapnya.
“Antar umat beragama dan se-Agama harus dijaga. Nah kalau itu dilakukan inshalallah banten bisa kondusif, damai, dan bis anyaman bagi semua rakyat,” paparnya.
Yandri mengungkapkan, perbedaan merupakan keniscayaan yang diberikan tuhan, untuk itu, pihaknya mendorong prinsip toleransi moderasi beragama harus dijadikan landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Hubungan manusia dengan tuhan itu hak individu, tidak ada orang yang bisa mencampuri atau mengintervensi, kemudian kalau ada perbedaan itu tidak boleh ada yang merasa paling benar,” terangnya.
“Perbedaan yah perbedaan, mari kita hormati, jangan sampai perbedaan dipaksakan harus sama, tapi yang sama juga jangan dibeda-bedakan,Jadi itu prinsip toleransi moderasi sebenarnya,” tutupnya, (jen/red)