SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Banten Desember 2020 sebesar 100,74, mengalami perubahan sebesar 0,08 persen dari NTP bulan sebelumnya.
“Ini dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani sebesar 0,68 persen lebih rendah dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,76 persen,” ucap kepala BPS Banten, Adhi Wiriana dalam keterangan pres rilis yang diterima Updatenews.co.id, Selasa 5 Januari 2021.
Selain itu, dikatakan Adhi, pada desember terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Banten sebesar 0,87 persen. Inflasi terjadi pada sepuluh kelompok pengeluaran.
“Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Kelompok Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga, Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Kelompok Kesehatan, Kelompok Pakaian Dan Alas Kaki, kelompok Rekreasi, Olahraga, Dan Budaya, Kelompok Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya, Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran, Kelompok Informasi,Komunikasi, Dan Jasa Keuangan dan Kelompok Transportasi,” Ungkap Adhi
Adapun, Ujar Adhi, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Banten Desember 2020 sebesar 100,26 atau naik 0,26 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, Rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Desember mengalami kenaikan untuk Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 1,24 persen, sedangkan Gabah Kering Panen (GKP) turun sebesar 3,43 persen dan Gabah kualitas rendah sebesar 5,61 persen.
“Rata-rata harga gabah bulan Desember 2020 di tingkat petani kualitas GKG sebesar Rp. 4.622, dan GKP Rp. 4.205, per kilogram dan gabah kualitas rendah sebesar Rp. 3.663, Untuk kualitas rendah pada varietas Ciherang dengan harga terendah sebesar Rp. 3.600,- serta untuk kualitas tertinggi pada varietas Pandanwangi sebesar Rp. 5.200,” Terang Adhi.
Terakhir Adhi, mengungkapkan, Upah nominal buruh tani pada Desember 2020 Rp. 65.954, per hari, sama dengan bulan sebelumnya dan secara riil turun dari Rp. 61.517, menjadi Rp. 60.987, per hari. (Jen/red)