SERANG – Produsen tahu tempe di Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten kini kembali beroprasi setelah mogok produksi sejak Jumat 1 hingga 3 Januari 2021 akibat dampak dari kenaikan harga kedelai impor di Pasar.
“Ya, kemari memang kita sempat mogok selama tiga hari secara serentak. Tapi sekarang sudah kebali normal lagi,” Ujar Nasrulah, pemilik pabrik tahu di Keramatwatu, Kabupaten Serang, Selasa 5 Januari 2021.
Nasrullah menjelaskan, pada hari pertama beroprasi jumlah produksi tempe berjalan normal walaupun harga kacang kedelai belum stabil. untuk menyiasati harga tersebut, Nasrullah terpaksa menaikan harga pada tahu tempe yang diproduksinya.
“Kalau saya 2 kuintal, 200 kilogram kedelai, jadinya tergantung tahu, macem-macem ga semua hasilnya segitu sesuai ukuran tahu kalau besar jadinya dikit,” Ungkapnya.
jika hasil produksi tidak dinaikan, dikatakan Nasrullah, pihaknya secara akan mengalami kerugian besar. “Kalau di pasar sama aja yang kecil yang besar juga, harga kita naikan. Karena kita menyeauaikan sama harga kedelainya” Terang Nasrullah.
Sejauh ini, Nasrulah mengakuu, pihaknya menjual hasil pembuatan prodiksinya itu ke wilayah pasar Cilegon dan Merak dengan harga dikisaran Rp7.000 sampai Rp8.000.
“Ini harga sudah disesuaikan dengan harga kacang yang asalnya Rp5.000 sekarang naik jadi Rp7.000 sapai Rp8.000,” katanya.
Terakhir, Nasrullah berharap harga kedelai segera stabil agar penjual tahu-tempe yang ada di Kabupaten Serang kembali normal.
“Kalau saya berharap sama yang penting ada barangnya, usahanya laku di pasaran. Kalau minta mah pengenya murah semuanya,” tandasnya, (jen/red)