SERANG – Dinas Perindustrian Perdagngan dan Koperasi (Disperindagkop) Banten mencatat lonjakan kenaikan harga kedelai terjadi sejak Oktober hingga Januari 2021, meski tidak signifikan pelan-pelan harga terus merangsek naik belum dapat dipastikan stabilitas harga dipasaran.
Kadisperindakop Banten, Babar Suharso, mengatakan, kenaikan harga ini sudah melampaui harga acuan yang ditetapkan oleh kementerian perdagangan.
“Harga acuan masih dibawah Rp6.800 perkilogram, Per hari ini kami pantau dipasar di Banten rata-rata Rp10.250 perkilogram ini sangat mebebani pengrajin tahu tempe di Banten,” katanya kepada Updatenews.co.id, Selasa 5 Januari 2021.
Tak hanya kali ini, dikatakan Babar Kenaikan harga kedelai sempat terjadi beberapa tahu lalu, namun pemerintah pusat langsung merespon dengan menerbitkan kebijakan subsidi kedelai sebagai bentuk perlindungan terhadap para produsen tempe di Tanah Air.
“Kebijakan itu dalam bentuk subsidi dari kementerian perindustrian. Karena kan ini termasuk Kategori pengrajin tahu tempe industri kecil menengah.”
Untuk itu, Babar pun berencana akan melakukan pertemuan dengan pemerintah pusat untuk membahas solusi ditengah kenaikan harga kedelai.
“kami akan meminta kebijakan kedepan dalam bentuk subsidi harga kedelai. Nah nanti teknsinya akan menjadi pertimbangan kebijakan dari pusat,”
Diberitakan sebelumnya, para produsen tempe dan tahu Indonesia (Kopti) Kota Serang meminta pemerintah memberikan subsidi harga kedelai untuk pembelian kedelai bahan baku tempe. Sebab, dinilai kenaikan harga kedelai dalam tiga bulan terakhir ini berdampak luas hingga banyak perajin tempe gulung tikar.
Sejak terjadi kenaikan harga kedelai para pengrajin tempe di Wilayah Banten terpaksa berhenti produksi selama tiga hari terakhir sejak 30 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021. Namun saat ini produksi tempe mulai berjalan kembali meskipun harga dipasaran belum stabil.
“Kita menyiasati harga dipasar, sudah tiga hari stop produksi, kita sosialisasi kepada pedagang mau ada kenaikan produk,” kata Redk, Ketua Kopti Kota Serang.
Adapun, ujar Redi, rencana kenaikan harga tempe dipasaran berkisar seratus rupiah perbiji sesuai dengan kondisi pasar.
“Kita tidak bisa mengurangi takaran. Ngga bisa karena pecah nanti. Maka kita siasatinya harga kita naikan cuma kualitas juga kita bagusin,” tandasnya, (jen/red)