SERANG – Selama 2020, Produksi perikanan hasil tangkap nelayan di Banten mengalami peningkatakan sebesar 120 Ton, sehingga capaian disektor tersebut melampaui target yang ditentukan.
“Produksi ikan cenderung meningkat, terakhir itu produksi sekitar 120 Ton yang tercatat, Nah sebelumnya dibawah itu,” Ujar Plt Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Provinsi Banten, Yudi Heriawan, saat ditemui di kantor DKP Banten, Curug, Kota Serang, Selasa 5 Januari 2021.
Menurut dia, Neraca pangan disektor perikanan belum tercatat dengan baik. Jadi, kebutuhan ikan cenderung dianggap belum bisa memenuhi kebutuhan dalam Banten.
“Sebetulnya ikan-ikan kita itu cukup banyak, cuma karena tidak tercatat terus ikan kita lebih banyak dibawa ke Jakarta,” katanya.
Ironisnya, ujar dia, Ikan yang dari luar daerah masuk ke wilayah Banten serta menjadi konsumi sehari-hari masyarakat, sebaliknya, kata dia, ikan yang memiliki kategori bagus dari Banten dibawa keluar. Karena polanya tidak dilelang. Jadi, ikan itu langsung diangkut ke restoran tanpa melalui pendataan.
“Ikan dari luar Jawa Timur, dari Muara Angke, Muara Baru masuk ke kita (Banten,red),” ungkapnya.
Adapun Jenis ikan yang tersebar diperairan Banten, sambung dia, terdapat beragam jenis mulai dari ikan Kakap hingga Tuna. Namun setiap area perairan memiliki jenis ikan yang berbeda. “Kalau jenis diutara laut jawa ikan layur, kakap, kalau di laut barat cenderung jenis kecil, ikan kembung, selar, kalau di selatan Ikan besar, ikan tuna, bluefin tuna (tuna sirip biru,red),” terangnya.
Terkahir, Yudi mengungkapkan, Produksi paling banyak terdapat di perairan laut barat Kabupaten Pandeglang karena dipengaruhi faktor tangkap nelayan yang cukup memadai.
“Kabupaten Pandeglang terbesar dari sana. Dari sisi jumlah kapal dan alat tangkap lebih banyak, Itu salah satu faktor produksinya lebih banyak,” pungkasnya, (jen/red)