PANDEGLANG – Apresiasi program beasiswa SABAR (Sahabat Baik Asep Rafi), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang akan membuat regulasi pendidikan sehingga anak-anak kampung yang memiliki keterbatasan ekonomi dapat menikmati pendidikan perguruan tinggi.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Asisten Daerah (Asda) I Kabupaten Pandeglang, Ramadhani kepada Reporternya usai mengikuti seminar pendidikan dan launching beasiswa sabar di ruang pintar Pemkab Pandeglang Sabtu, (16/01/2021).
“Saya atas nama pemerintah daerah mengapresiasi terhadap panitia, pak Asep Rafiudin yang sudah mencanangkan program beasiswa sabar, yang berkolaborasi dengan Cendekiawan Kampung, kami berharap warga Pandeglang, anak-anak yang kurang mampu, mereka memiliki harapan yang besar untuk kuliah kita beri kesempatan untuk kuliah sesuai dengan cita-cita mereka,” tuturnya.
Ia mengatakan, sesuai apa yang telah disampaikan oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita saat mengikuti seminar tersebut, bahwa Pemkab Pandeglang akan menindaklanjuti program beasiswa sabar sesuai apa yang telah dibahas dalam seminar tersebut.
Ia mengakui, bahwa sejauh ini kesempatan bagi anak-anak di Pandeglang untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi masih sangat kecil. Oleh karena itu, kedepan pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada BUMN, BUMD untuk sama-sama memiliki kepedulian terhadap program keroyokan tersebut, sehingga anak-anak kurang mampu di Kabupaten Pandeglang dapat melanjutkan pendidikan kuliah.
“Insyaallah kita akan membuat regulasi, biar desapun memberikan kontribusi yang sama melalui anggaran pendapatan desanya, untuk mendorong warganya yang berprestasi, untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dan kita akan buat regulasinya nanti, lewat Peraturan Bupati (Perbub) mungkin, tentang APBDes dan kita pun akan menghimbau kesemua BUMD, BUMN untuk sama-sama, meskipun tidak seberapa tapi kita nanti kita kumpulkan dalam rangka meningkatkan SDM khususnya anak-anak didik di Pandeglang,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Founder Beasiswa Sabar, Tb. Asep Rafiudin menyampaikan, bahwa hari ini ada dua program yang diluncurkan dalam seminar pendidikan yaitu beasiswa sabar dan kartu sabar.
Asep menjelaskan, beasiswa sabar ini diberikan kepada warga di Kabupaten Pandeglang yang ingin kuliah terutama dari kalangan masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah. “Bagaimana cara mendapatkan beasiswa ini, tadi teman-teman peserta sudah mempunyai nomor panitia nanti bisa menyampaikan siapa yang berminat dan nanti akan mendata,” tuturnya.
Ia mengatakan, bahwa beasiswa sabar ini miliki pola yang berbeda dengan beasiswa lainnya. Para calon penerima beasiswa akan disurvei langsung bagaimana latarbelakang keluarga, serta kesungguhannya untuk melanjutkan pendidikan kuliah.
“Nanti kita akan kita lihat bagaimana keadaan orangtua dan apa pekerjaannya, namun yang terpenting adalah semangat dari anak tersebut untuk kuliah. Jangan sampai dia ingin kuliah tapi tidak sungguh-sungguh,” ujarnya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa penerima beasiswa sabar ini harus melakukan perjanjian kesepakatan agar setelah lulus kuliah mau mengabdikan diri di desanya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang ini mengatakan, dalam seminar tersebut pihaknya juga meluncurkan kartu asuransi sabar. Kartu ini, kata Asep, diperuntukkan untuk guru ngaji yang ada di Pandeglang khususnya di dapil satu. Upaya ini merupakan kontribusi dan apresiasi dari dirinya pribadi untuk para guru ngaji yang sudah berjuang mencerdaskan anak bangsa.
“Ini adalah salah satu santunan ketika mereka sakit bahkan meninggal, insyaallah itu bisa memberikan manfaat dari kartu tersebut. Kalo kartu asuransi kita sudah berikan 400 kartu untuk para guru ngaji, kalo beasiswa sabar baru satu orang yang kita bantu dan lulus di perguruan tinggi di Karawang,” tuturnya.
Kemudian terkait kampus mana saja yang bekerja dalam beasiswa sabar, Asep menjelaskan bahwa selama kampus tersebut memiliki program kartu Indonesia pintar kuliah, maka pihaknya dapat mengakses kampus tersebut.
“Karena Cendekiawan Kampung ini tidak hanya mencari dana saja tetapi juga mengadvokasi, dan mencari akses hingga mendampingi anak ingin kuliah dimana. Kita juga petakan dengan potensi yang ada di desanya, jadi kita tawarkan tempat kuliah buang sesuai dengan potensi yang ada di desanya,” tuturnya.
Terkait, sumber dana dalam Program Beasiswa Sabar tersebut, Asep menyampaikan, bahwa dana yang digunakan dalam program ini merupakan hasil gotong royong dari berbagai sumber, baik dari pribadi, serta dari sumber-sumber lain.
“Selain itu saat ini banyak kampus-kampus yang memberikan beasiswa kepada anak-anak kampung. Dan itu kita akses, nah itu yang kita sambut dan kita tawarkan kepada anak-anak Pandeglang. Kita juga dampingi untuk bagaimana mereka bisa tinggal diluar Pandeglang, yang pasti dana ini dari gorong-royong,” terangnya.
Ia berharap setelah dilaunchingnya program ini, bisa melibatkan pemerintah sehingga bisa berkolaborasi untuk memikirkan bagaimana agar anak-anak di Pandeglang bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
“Kita berharap pemerintah juga bersama-sama duduk bareng, kita memikirkan langkah beserta strategi, bagaiman cara untuk mencari cara bagaimana agar anak-anak kampung di Pandeglang bisa menikmati pendidikan di perguruan tinggi, khususnya anak-anak yang kurang mampu,” harapnya.
Sementara itu, Founder Cendekiawan Kampung, Atih Ardiansyah mengatakan, bahwa Cendekiawan Kampung merupakan platform yang mempertemukan jenius kampung dengan pemberian beasiswa. Jenius kampung merupakan seseorang berasal dari kampung yang memiliki komitmen untuk mengembangkan kampungnya.
“Bagi siapa saja yang ingin menjadi genius kampung saratnya mudah, yaitu itu mau balik ke kampung setelah kuliah, studinya dimana?, kita bicara bareng-bareng, ada banyak sekali skema. Bahkan kita akan menyiapkan pelatihan intensif selama 3 bulan gratis bagi siapapun yang ingin melanjutkan S2, S3 keluar negeri. Syaratnya, balik kampung,” tuturnya. (red)