SERANG – Pedagang daging sapi di Pasar Induk Rau (PIR), akan menggelar mogok massal lantaran kenaikan harga sapi yang kian meroket. Pasalnya harga sapi kini tembus Rp120 Ribu setelah sebelumnya hanya Rp.110 Ribu per Kilogram.
Salah satu pedagang sapi di Pasar Induk Rau, Muis Yusuf mengatakan, kenaikan harga ditengah pandemi sangat memberatkan sehingga sama saja dengan membunuh kelangsungan hidup para pedagang.
“harga sudah selangit sekarangmah, Makanya pedagang semua pengen libur, karena kan harus nombokin terus, setiap penjualanya pada rugi semua,” Ujar Muis kepada awak media di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Kamis (20/1/2021).
Dengan kenaikan tersebut dikatakan Muis, penjualan terus menyusut jika tidak berhenti pedagang pasti bangkrut semua.
“Pas harga normal sehari itu biasanya kita habis 7 ekor sapi, tapi sekarang paling 4 sampai 5 ekor itu termasuk sudah banyak,” katanya.
Kenaikan harga kali ini masih Muis, akan berdampak besar pada kondisi penjualan di bulan ramadhan. “Lebaran itu kalau normal biasanya harga dikisaran Rp120 sampe Rp130 ribu, tapi kalau keadaanya kaya gini terus bisa lebih dari Rp170 ribu perkilogram,” terangnya.
Muis menjelaskan, pasokan daging sapi rata-rata impor dari Australia karena selain harga terjamin kualitas daging pun memuaskan. Namun saat ini sudah tidak lagi impor dari Australia.
“Di Indoensia sementara ini ngga ada yang belanja dari australia, Karena harga sapinya disana sekarang sudah mahal,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Muis pun berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga daging dipasaran.
“Pengenya sih murah agar konsumenya juga tidak rugi,” pungkasnya (jen)