SERANG – Wakila Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mendorong Proyek Strategis Nasional dalam pembangunan reaktivasi jalur rel Kereta Api termasuk jalur Merak hingga Rangkasbitung segera terealisasi serta memberikan nilai kemanfaatan lebih bagi masyarakat.
“Kita ingin melihat apahkah kemudian dengan proses pergantian bantaran kereta api ini, bisa membawa manfaat lebih baik kepada masyarakat dalam konteks pertumbuhan angkutan keretanya,” Ujar Iwan usai melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Stasiun Serang, Jum’at 5 Februari 2021.
Menurut Iwan, Reaktivasi rel KA seharunya dapat terselesaikan tahun ini namun karena pekerjaan dilakukan secara bertahap akan disesuaikan dengan kemampuan APBN 2021
“Seperti tadi kita bahas?, Apakah kemudian sudah diperlukan atau kita melihat bisa diarahkan ke penambahan rel kereta api ke wilayah lain, tapi jawaban yang kita terima ada beberapa wilayah tertentu yang tidak dapat dipergunakan kembali, sehingga dibutuhkan pergantian antara rel kereta dan itu pelaksanaanya akan sekaligus untuk meningkatkan kualitasnya,” ungkpanya.
Kedapannya Jelas Iwan, perlu dikaji penempatan gerbong khusus KA untuk menampung barang karena di Wilayah Serang-Rangkas masih terdapat para pedagang yang menggunakan kereta Api.
“Kami paham bahwa di kota kota seperti Serang dan sekitarnya itu banyak pedagang pedagang seperti sayur mayur mengirimkan ke jakarta menggunakan fasilitas kereta api ini,” terang Iwan.
“Masyarakat ini mendapat pelayanan jangan sertamerta hanya untuk penumpang saja tetapi harus bisa memfasilitasi para pedagang juga. agar dari hasil bumi yang di jual para dapat lebih baik,” sambungnya.
Gerbong barang sendiri bagi Iwan, bukan melihat dari segi ekonomisnya melinkan bagamana caranya masyarakat dapat terlanyani dengan baik.
Selain itu Ujar dia, Masyarakat masih banyak menggunakan lahan bantaran rel sehinga pihak PT KAI harus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam rangka mempercepat pemangunan jalur rel tersebut.
“Kita ingin koordinasi antara pihak kereta api baik dengan pemerintah provinsi atau Kabupaten/Kota agar supaya masyarakat yang telah memakai lahan, dan kemudian sebagian dikuasai untuk diberikan pemahaman. Supaya program pembangunan di daerah itu bisa lebih baik,” Jelasnya.
Terakhir, Iwan pun berharap pemerintah Kabupaten/kota sebagai ujung tombak melakukan pendekatan-pendekatan secata persuasif agar masyarakat sadar terhadap penggunaan bantaran rel.
“Kalau maslah itu sebetulnya sudah masalah klasik yang sering terjadi, kami sudah menitipkan kepada Dirjen Kereta Api untuk mengatasi maslah lahan ini agar diprioritaskan dan diselesaikan terlebih dahulu sebelum jalan proses pembangunan,” Pungkasnya (jen/red)