JAKARTA, – PT Plasticpay Teknologi Daurulang yang merupakan sebuah perusahaan platform digital
berbasis sosial digital yang juga merupakan entitas usaha dari PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) meluncurkan program pengelolaan sampah botol plastik (Green Campaign & Circular Economy) yang ditujukan untuk komunitas dan masyarakat.
Melalui progam ini, Plasticpay mengajak dan mengedukasi masyarakat (social movement) tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan, sehingga mereka dapat memanfaatkan sampah atau limbah botol plastik yang biasanya memberikan dampak negatif terhadap bumi, menjadi sesuatu yang bernilai dan membawa kebaikan.
Selain itu, langkah ini merupakan wujud dari komitmen Perseroan dalam mensosialisasikan gerakan ekonomi sirkular berkelanjutan (circular economy),
serta mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah sebanyak 30% dan sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025.
Marco Dharmajaya, selaku Direktur Plasticpay mengatakan sebagai sebuah socio-eco-platform, Plasticpay menitikberatkan kepada program yang melibatkan masyarakat dan komunitas. Program pengelolaan sampah
berkelanjutan tersebut terdiri dari empat sistem pengelolaan sampah botol plastik, yaitu menyediakan Mini Collection Point (MCP) manual yang dikelola oleh Masjid, Yayasan, dan Pesantren. Plasticpay juga menyediakan MCP di komunitas atau residence yang ditujukan kepada untuk masyarakat mengumpulkan sampah botol plastik berbasis digital.
“Program terbaru dari Plasticpay adalah adalah menghadirkan Semi Reverse Vending Machine pertama di Indonesia yang merupakan 100% karya anak bangsa. Mesin ini dapat digunakan oleh semua orang untuk membuang sampah botol plastik yang nantinya akan
ditransformasikan kedalam bentuk Plasticpay poin yang bisa digunakan untuk berbelanja di minimart, atau bisa juga di
donasikan. Selain dapat digunakan berbelanja, poin-poin tersebut dapat dikonversikan menjadi e-money seperti
Gopay, OVO, DANA, LinkAja, dan
INACASH,” jelasnya.
Ia menambahkan, kemudian sistem yang keempat, pihaknya juga mengajak warung-warung tradisional yang berfungsi untuk mengakomodasi masyarakat yang tidak
memiliki handphone atau apapun untuk
bisa mentransformasikan Plasticpay. (Jar/red)