SERANG, – Obyek wisata agro Bukit Waruwangi di Kecamatan Cinangka dan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten dianggap belum memberdayakan masyarakat sekitar.
Keuntungan ekonomis dinilai justru banyak dinikmati warga luar. Selain itu, para tenaga kerja di tempat tersebut juga mayoritas dari luar daerah.
Ibu Saniti warga Kampung Pasir Koper, Desa Cibojong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang menuturkan awalnya warga yang ingin berjualan di kawasan wisata agro bukit waruwangi pun sulit karena dilarang oleh pengelola tempat tersebut.
“Tadinya mah pak kita tidak boleh jualan keliling kaya gini. Tapi karena masyarakat banyak yang mendesak akhirnya boleh, tapi katanya kalo ada bos jualannya harus jauh jangan deket-deket,” ungkapnya.
Ibu Saniti menuturkan, ia berjualan bersama anaknya untuk membantu suaminya yang bekerja sebagai kuli pikul kayu dengan penghasilan tak seberapa. Selain itu, ia juga berjualan tak memiliki modal alias hanya mendagangkan dagangan orang lain.
“Ini juga semua bukan punya saya pak. Saya hanya ngambil keuntungan. Jadi dagangan ini semua harus setor. Sama anak saya jualan hanya Sabtu dan Minggu saja pak. Karena covid kan sekarang sepi,” tuturnya.
Ditempat yang sama warga lainnya, Wati menuturkan, bahwa peluang usaha di kawasan wisata agro bukit waruwangi seharusnya diberikan seluas-luasnya kepada warga setempat. Namun sejauh ini pemilik obyek wisata maupun pemerintah belum hadir memberikan pelatihan khusus kepada mereka.
“Dengan keberadaan lokasi wisata ini belum dirasakan betul oleh kami. Warga yang tadinya kerja di tempat ini sebagai tukang taman banyak yang di berhentikan. Sekarang pekerjanya banyak dari orang luar,” tuturnya.
Wati berharap, pemilik wisata agro bukit waruwangi dapat lebih memperhatikan lagi masyarakat yang ada di sekitar obyek wisata tersebut, baik dari peluang usaha maupun lapangan pekerjaan.
“Sudah dua tahun tempat ini berdiri tapi setau kami belum ada itu namanya CSR kepada masyarakat. Disini juga kan ada peternakan sapi dan lain-lain, tapi belum pernah itu ada kurban atau apa gitu buat masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, wisata agro bukit waruwangi ini berada di lahan perbukitan seluas 100 hektar ini masuk wilayah tiga desa, yaitu Bantarwangi, Bantarwaru, Kecamatan Cinangka dan Cibojong, Kecamatan Padarincang. Tempat ini diubah menjadi obyek wisata agro sejak 25 Agustus 2019 yang lalu.
Pada 7 Juli 2020 lalu, tempat ini resmi dibuka Bupati Serang Ratu Ratu Chasanah dan CEO Bukit Waruwangi Siswono Yudo Husodo. (Red)