SERANG – Upaya menurunkan harga kedelai akhirnya diwujudkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI dengan memberikan stok 50 ton kedelai untuk Banten melalui Kopti Serang dengan harga Rp. 8500 perkilogram dan Rp. 9000 perkilogram di pengrajin tahu tempe.
Informasi ini tentu disambut dengan gembira oleh Ketua Kopti Kab Serang, Dadan Subarna, menurut dia, kabar baik ini tidak terlepas dari peran PSI terlebih Anggota DPRD Provinsi Banten dari PSI yang beberapa waktu lalu ikut menyuarakan kenaikan harga kedelai di beberapa media.
“Saya rasa ini juga merupakan hasil perjuangan PSI dan Ibu Maretta yang beberapa waktu lalu mengunjungi Kopti dan pengrajin tempe di Kramatwaktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maretta selaku anggota komisi II yang membidangi perekonomian bersama tim dari PSI yang sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap jeritan pengrajin tahu & tempe disini”, ujar Dadan kepada awak media, Jumat (19/3).
Senadan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Aan Muawanah juga membenarkan informasi tersebut saat dikonfirmasi melalui whatsapp. “Ya, operasi pasar kedelai rencana mulai dilakukan di hari Senin, 22 Maret 2021 di pengrajin Cipete Kramat. Harga gakoptindo beli ke importir 8.500, jual ke pengrajin 9000,” Katanya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PSI Maretta Dian Artahanti turut mengapresiasi langkah yang diambil Kementan.
Menurut Maretta, solusi tersebut setidaknya bisa memberikan sedikit kebahagian, pengrajin bisa menyisihkan keuntungan buat keluarga mereka.
“Saya berharap persoalan harga kedelai ini bisa segera normal kembali, tidak hanya sementara, namun bisa lebih untuk jangka yang lama. Pemerintah Provinsi juga harus bisa mengambil peran nyata dalam upaya penstabilan harga di pasar melalui BUMD Agrobisnis yang ada,” Pungkasnya (jen/red)