SERANG, – Nani Sri (48) warga Komplek Banjarsari Permai, Blok B2 no 22, Kota Serang, Provinsi Banten ini mengaku telah lama mempercayakan asuransi kesehatan keluarganya kepada program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Nani yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di sekretariat DPRD Provinsi Banten ini menceritakan pengalamannya berobat menggunakan kartu JKN-KIS. Menurutnya tidak ada lagi keraguan bagi warga Banten khususnya. Umumnya warga Indonesia mempercayakan jaminan kesehatan kepada JKN-KIS. Karena selain iurannya yang terjangkau, pelayanan yang diberikan juga sangat memuaskan.
Ia mengisahkan, belum lama ini dirinya sering mengeluhkan rasa nyeri pada mata kirinya. Selain matanya yang terlihat memerah dan panas, pada bola matanya juga terlihat ada bercak putih yang memudar. Setelah melakukan konsultasi kepada dokter spesialis mata, Nani disarankan untuk melakukan operasi mata.
“Setelah konsultasi saya disarankan doker operasi katarak. Dan saya melakukan operasi mata di RSUD Drajat Prawiranegara Serang. Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar dan tidak ada kesulitan apapun saat saya berobat menggunakan kartu JKN-KIS ini,” tuturnya.
Nani mengatakan, saat menjalani operasi mata hingga penyembuhan dirinya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun alias seluruh biaya pengobatan telah ditanggung oleh JKN-KIS. Ia mengungkapkan, selain dirinya pribadi, anggota keluarganya pun pernah melakukan operasi dan tidak pernah mengeluarkan biaya.
“Alhamdulillah ya, selama saya berobat sampai operasi, bukan saya aja. Keluarga, anak saya juga pernah operasi gratis pakai BPJS Kesehatan. Pelayanannya juga bagus dan memuaskan, saya rasa upaya pemerintah melalui BPJS kesehatan wajib kita dukung,” ujarnya.
Saat ditanya bagaimana jika BPJS Kesehatan dibubarkan atau dihentikan ia mengaku khawatir hal itu akan membawa dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Pasalnya, menurut Nani, masyarakat kelas menengah ke bawah sangat mengandalkan jaminan kesehatan dari JKN-KIS tersebut. Terlebih dimasa pandemi covid-19 saat ini yang berdampak pada ekonomi masyarakat.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalo BJPS Kesehatan dibubarkan. Kalo kita (ASN-red) pastikan ada asuransi kesehatan. Tapi masyarakat bawah ini bagaimana. Ditengah menurunnya ekonomi ditengah pandemi, bagaimana masyarakat yang tidak mampu mau berobat, apalagi yang operasi. Semoga itu (pembubaran BPJS Kesehatan) tidak terjadi,” imbuhnya.
Di akhir perbincangan, Nani berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan dan inovasi pelayanan guna memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, ia berharap BPJS Kesehatan terus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak dibubarkan.
“Semoga masyarakat banyak yang terbantu, khususnya masyarakat kelas bawah. Dan BPJS Kesehatan terus meningkat pelayanan kesehatan. Jangan sampai BPJS Kesehatan dibubarkan,” harapnya. (Adv)